Tampilkan postingan dengan label Ibu dan Balita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ibu dan Balita. Tampilkan semua postingan

Bayi Diare Karena ASI adalah Normal

Salah satu penyakit yang sering dialami bayi adalah diare. Tapi pada bayi yang diberikan ASI eksklusif, maka diare yang terjadi adalah normal dan tak perlu dihentikan pemberian ASInya.

Air susu ibu (ASI) mengandung jumlah laktosa yang tinggi, dan laktosa ini merupakan komponen penting bagi otak anak. Terkadang laktosa ini bisa menyebabkan bayi mengalami diare.

"Laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir bisa menyebabkan diare, tapi kondisi ini merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga tidak perlu menghentikan pemberian ASI," ujar dr IGAN Pratiwi selaku Ketua Satgas ASI IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dalam acara lokakarya 'Pandangan dan Peran Organisasi Agama dalam Memasyarakatkan ASI' di Hotel Park Lane, Jakarta, Selasa (21/12/2010).

Dokter yang akrab disapa Tiwi ini menuturkan hal tersebut karena pada bayi yang baru lahir pembentukan enzim lipase yang berfungsi memecah laktosa belum sempurna, sehingga menyebabkan bayi diare, dan lipase akan berfungsi optimal saat berusia 4-6 bulan. Kondisi ini biasanya terjadi pada usia bayi 1-2 bulan dan tidak menyebabkan berat badannya turun.

"Jika diare disebabkan oleh fisiologis, maka berat badannya tidak akan turun. Jadi selama berat badannya tidak berkurang, tidak perlu menghentikan pemberian ASI dan normalnya bayi bisa buang air besar sebanyak 10-15 kali sehari," ungkap dokter yang berpraktik di RS Bunda Jakarta.

Hal ini pula yang membedakan air susu ibu dengan susu lainnya. Pada ASI, jumlah yang paling banyak adalah laktosa yang penting untuk perkembangan otaknya, pada susu sapi jumlah terbanyaknya adalah protein karena bayi sapi membutuhkan protein untuk gerak ototnya dan pada tikus juga banyak mengandung protein agar bisa berjalan cepat.

Selain itu anak yang diberikan ASI umumnya memiliki feses yang asam, hal ini untuk menciptakan lingkungan yang asam sehingga kuman tidak bisa tumbuh karenanya proses menyusui tidak perlu dihentikan.

Sedangkan pada anak yang diberikan susu formula cenderung mengalami susah untuk buang air besar, karena mengandung kadar zat besi tinggi yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. Dan jika kandungannya tidak cocok akan membuat bayi mengalami diare yang umumnya menyebabkan penurunan berat badan.

"Jika ibu sedang flu, cukup gunakan masker dan terus menyusui seperti biasa karena ini akan sama seperti memberikan vaksinasi atau kekebalan terhadap influenza pada bayi," imbuhnya.

dr Tiwi menuturkan ibu harus memiliki bekal ilmu dan pengetahuan yang kuat tentang menyusui sebelum kelahiran, karena kalau tidak dibekali dengan kuat ia akan menjadi khawatir sehingga mempengaruhi produksi ASI atau justru menjadi tidak keluar. Hal ini karena banyak hormon yang mempengaruhi produksi ASI.

(detikHealth)

Artikel lainnya :

Informasi Imunisasi Bagi Orangtua

Penting adanya program vaksinasi bagi bagi bayi pada masa perkembangannya. Pastikan bayi Anda sudah menjalani proses vaksinasi tepat pada jadwalnya. Dimana disinilah peran krusiil dari tanggung jawab seorang orangtua. Imunisasi atau vaksinasi yang biasanya diberikan oleh pihak kesehatan yang berkompetensi wajib diberikan mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak.


Imunisasi adalah suatu prosedur rutin yang bertujuan menjaga kesehatan anak anda. Kebanyakan dari imunisasi ini adalah untuk memberi perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya dan sering terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak. Walaupun pengalaman sewaktu mendapatkan vaksinasi tidak menyenangkan untuk bayi anda, tapi rasa sakit yang sementara akibat suntikan ini adalah untuk kesehatan anak dalam jangka waktu panjang.

Salah satu ancaman terhadap manusia adalah penyakit, terutama penyakit infeksi yang dibawa oleh berbagai macam mikroba seperti virus, bakteri, parasit, jamur. Walau tubuh manusia memiliki sistem imun sendiri untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu, tidak bisa tidak, di awal masa tumbuh kembang manusia tetap memerlukan asupan imun untuk mendukung kesempurnaan kinerja imunitas tubuh untuk menghadapi varian penyakit yang lebih ganas.

Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh (terutama pada anak-anak atau pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah) tidak mampu mencegah kuman itu berkembang biak, sehingga dapat mengakibatkan penyakit berat yang membawa kepada cacat atau kematian.

Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh.

Pada saat pertama kali kuman masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai referensi akan pengenalan kepada kuman yang masuk ke tubuh tersebut.

Namun pada reaksi yang kedua dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori pengenalan untuk mengenali kuman tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang relatif cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.

Oleh karena itu, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, imunisasi atau vaksinasi dianggap perlu bahkan wajib. Tentunya tujuan tindakan ini ialah bagian dari tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut. Atau jika terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal bagi tubuh.

Imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi aktif dan pasif;

  1. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri. Contohnya adalah imunisasi polio atau campak.
  2. Imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga kadar antibodi dalam tubuh meningkat. Contohnya adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan, misalnya antibodi terhadap campak.
Langkah awal yang tepat dan terpenting sebelum memberikan vaksinasi kepada bayi adalah mengkonsultasikan kondisi kesehatan bayi jika bayi sedang sakit yang disertai panas ataupun menderita kejang-kejang sebelumnya atau menderita penyakit system saraf.(klikdokter.com)

Artikel lainnya : 
- Imunisasi 
- Imunisasi Polio
- Keputihan
- Jadwal Imunisasi

Perawatan Payudara Bagi Ibu Menyusui

Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik, maka tak jarang kita mendengar beberapa wanita memilih untuk tidak menyusui sang buah hati dikarenakan kekhawatiran payudara akan menjadi kendor. Tak hanya itu, keinginan bunda untuk menyusui buah hatinya kerap kali terhambat oleh ketidaknyamanan yang timbul saat proses menyusui, seperti misalnya akibat gangguan kecil seperti bayi sulit menghisap ASI, payudara lecet dan lain-lain. 


Kondisi-kondisi tersebut kerap menyurutkan niat bunda untuk memberikan ASI pada si kecil. Dan hal tersebut sangatlah disayangkan, karena ASI merupakan gabungan nutrisi penting dengan proporsi ideal dan bentuk yang paling mudah diserap oleh bayi, yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang si kecil. 

Oleh karena itu, berikut ini kami sampaikan beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan payudara saat menyusui, sehingga bunda bisa memberikan ASI pada buah hati tersayang tanpa perlu merasa cemas. Perawatan Payudara Perawatan yang perlu dilakukan berupa pemijatan payudara untuk memperbaiki sirkulasi darah, merawat puting payudara agar bersih dan tidak mudah lecet, serta memperlancar produksi ASI. Atasi Keluhan Segeralah atasi keluhan yang muncul agar tidak menjadi parah, adapun keluhan yang umum terjadi saat menyusui, yaitu :

    * Payudara bengkak dan keras Bila hal ini ditimbulkan akibat produksi ASI yang berlebihan, kompreslah payudara dengan air hangat atau kain flanel hangat.

    * Puting terasa perih/retak Batasi setiap waktu menyusui selama 10 menit, hentikan kegiatan menyusui (minimal 24 jam) agar tidak terjadi infeksi. Jaga payudara agar dalam kondisi kering dan saat masih terluka gunakan pelindung puting yang terbuat dari bahan karet lunak saat menyusui. Pastikan posisi menyusu si kecil sudah tepat, memasukkan semua bagian puting ke dalam mulutnya.

    * Air susu merembes Selain mengurangi keindahan penampilan, hal ini juga kurang bagus untuk kesehatan ibu dan bayi. Payudara yang lembab bisa menjadi media efektif bagi berkembangnya bakteri dan jamur sehingga menimbulkan iritasi dan infeksi. Untuk menghindarinya, pilihlah breast pad (bantalan dalam BH) dengan bahan yang halus dan berdaya serap baik. Jangan lupa untuk sering mengganti breast pad, minimal 2 kali sehari.


sumber : infobunda.com 

Artikel lainnya : 

ASI Eksklusif 6 Bulan

Mengapa ASI Ekslusif Harus 6 Bulan? Penundaan pemberian makanan padat sampai bayi berusia 6 bulan berlaku bagi bagi yang mendapatkan ASI, ASI eksklusif dan juga susu formula.


 

1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia berusia enam bulan
 
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna. ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS – sindrom kematian tiba-tiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia – WHO mengatakan: “ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi… Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. ” Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada yang tersedia didalam ASI – pada titik inilah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari sedikit porsi makanan padat. Bayi-bayi tertentu bisa minum ASI hingga usia 12 bulan atau lebih – selama bayi anda terus menambah berat dan tumbuh sebagaimana mestinya, berarti ASI anda bisa memenuhi kebutuhannya dengan baik.
2. Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi terhadap berbagai penyakit
 
Meskipun bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui, kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI eksklusif. ASI memiliki kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah dikenal, dan mungkin lebih banyak lagi yang masih tidak diketahui. Satu studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada bayi yang diberi ASI ditambah makanan tambahan lain. Probabilitas terjadinya penyakit pernapasan selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi diberikan ASI eksklusif setidaknya selama 15 minggu dan makanan pada tidak diberikan selama periode ini. (Wilson, 1998). Lebih banyak lagi studi yang juga mengaitkan tingkat eksklusivitas ASI dengan meningkatnya kesehatan (lihat faktor imunitas pada susu manusia dan Resiko pemberian makanan instan).
3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem penernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
 
Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan maupun secara psikologis, pada usia 6 – 9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak menyenangkan (gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasi dll). Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati jumlah untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas belum mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6 bulan. Dan enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum mencapai level oranga dewasa sebelum 7 bulan. Bayi juga memiliki jumlah lipase dan bile salts dalam jumlah yang sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level orang dewasa sebelum usia 6-9 bulan.
4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik
 
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat termasuk : 

1. Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu. 

2. Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat keluar dari mulutnya dengan lidah. 

3. Bayi sudah siap dan mau mengunyah. 

4. Bayi sudah bisa “menjumput”, dimana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya dengan jempol dan telunjuknya. Menggunakan jari dan menggosokkan makanan ke telapak tangan tidak bisa menggantikan gerakan “menjumput”. 

5. Bayi kelihatan bersemangat untuk ikut serta pada saat makan dan mungkin akan mencoba untuk meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut. 

Sering kali kita mengatakan bahwa salah satu tanda bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan padat adalah bila bayi terus menerus ingin menyusu (kelihatan tidak puas setelah diberikan ASI/susu)-walaupun dia tidak sedang dalam keadaan sakit, akan tumbuh gigi , mengalami perubahan rutinitas atau mengalami pertumbuhan yang tiba-tiba. Meskipun demikian, sulit untuk menentukan apakah peningkatan kebutuhan untuk menyusui itu berhubungan dengan kesiapan bayi untuk menerima makanan padat. Banyak (bahkan sebagian besar) bayi usia 6 bulan yang mengalami pertumbuhan yang tiba-tiba, tumbuh gigi dan mengalami berbagai perkembangan – dalam satu waktu, yang pada akhirnya bisa menyebabkan meningkatnya kebutuhan untuk menyusui. Yakinkan bahwa anda melihat semua tanda-tanda kesiapan untuk menerima makanan padat sebagai suatu kesatuan, karena bila bayi hanya menunjukkan meningkatnya kebutuhan untuk menyusui, itu bukanlah tanda kesiapannya untuk menerima makanan padat.
5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan
 
Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi makanan (lihat Referensi alergi dan Resiko Pemberian Makanan Instan). Sejak lahir sampai usia antara empat sampai enam bulan, bayi memiliki apa yang biasa disebut sebagai “usus yang terbuka”. Ini berarti bahwa jarak yang ada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini menguntungkan bagi bayi yang mendapatkan ASI karena zat antibodi yang terdapat di dalam ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti bahwa protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat menyebabkan bayi menderita alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bisa masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi, saat usus masih “terbuka”, antibodi (slgA) dari ASI melapisi organ pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif, mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus biasanya terjadi pada saat yang sama.
6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi
 
Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi, terutama pada usia enam bulan pertama, mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. Dalam suatu studi (Pisacane, 1995), para peneliti menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 7 bulan (dan tidak diberikan suplemen zat besi atau sereal yang mengandung zat besi) menunjukkan level hemoglobin yang secara signifikan lebih tinggi dalam waktu satu tahun dibandingkan bayi yang mendapat ASI tapi menerima makanan padat pada usia kurang dari tujuh bulan. Para peneliti tidak berhasil menemukan adanya kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang diberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan dan akhirnya menyimpulkan bahwa memberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan mengurangi resiko terjadinya anemia.
7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko terjadinya obesitas di masa datang
 
Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. (Untuk contoh, lihat Wilson 1998, von Kries 1999, Kalies 2005) 
8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan ASI mereka
 
Berbagai studi menunjukkan bahwa pada bayi makanan padat akan menggantikan prosi susu dalam menunya – makanan tersebut tidak menambah total asupan pada bayi. Makin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, maka makin sedikit susu yang dia serap dari ibunya, dan makin sedikit susu yang diserap dari ibu berarti produksi ASI juga makin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada umur yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.
9. Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi
 
Pemberian ASI biasanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan terutama bila bayi anda mendapatkan ASI eksklusif dan semua kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi melalui ASI.. 
10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah
 
Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih besar dapat makan sendiri dan lebih kecil kecendurangan untuk mengalami alergi terhadap makanan.


Sumber   : 
- Why Delay Solid Foods? http://www.kellymom.com/nutrition/solids/delay-solids.html 
- When Will My Baby Be Ready For Solid Foods? http://www.kellymom.com/nutrition/solids/solids-when.html
 
WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004. Telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan. Mari dukung dan publikasikan program ASI Ekslusif 6 bulan. Pasang banner dukungan dan publikasi di web/blog anda:
Copy paste tag HTML banner ini di web atau blog anda:
<a href=”http://infokesehatan49.blogspot.com/2011/01/asi-eksklusif-6-bulan.html”><img src=”https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguih7PP1WTxwxvXb_06LqskdyxMjQT-BnIp7YnNTHczD2xQ4-RcNPXwzAT4MBDW1GWGbMgriyDY_gIxh5UzTTAwgy9jSP5vPMmIMMMVUo9WEey6Cq1eR7r9HCwei4X53dfxwTX0Ka30Dk/s1600/6bulan.jpg”/></a>

Artikel lainnya :
- Kepala Peyang Pada Bayi
- Tanda-Tanda Akan Melahirkan
- Makanlah Bayam dan Dapatkan Seks Luar Biasa
- Dampak HiperKolesterol


Kepala Peyang Pada Bayi

Tidur terlentang pada bayi memang sangat berguna untuk mencega SIDS, namun jika bayi anda terlalu lama berada pada posisi tidur terlentang akan berakibat terjadinya ketidak normalan pada bentuk kepalanya yang disebut Flat head syndrome, atau lebih dikenal dengan kepala peyang.


Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.

Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu: 

- Craniosynostosis, yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tenggkorak kepala pada bayi  terbentuk secara prematur. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala. Yang paling parah peyang yang disebabkan oleh Craniosynostosis dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada otak bayi anda sehingga harus segera ditangani.

- Tidur terlentang, meski baik untuk mencegah SIDS, tidur terlentang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kepala bayi. Untuk itu sering-seringlah melakukan tummy time saat bayi anda bangun, untuk mengurangi frekuensi tidur terlentang pada bayi anda.

- Terlalu sering tidur dalam gendongan, juga bisa menjadi penyebab berubahnya bentuk kepala bayi. Untuk meminimalisir efek gendongan pada kepala bayi anda, renggangkan ikatan gendongan bayi anda agar tidak terlalu kencang mengikat. Sering-seringlah mengubah posisi gendongan anda, agar tidak terlalu lama pada posisi yang sama.

- Pada bayi prematur, tulang tengkorang kepala nya belum berkembang dengan sempurna. Oleh sebab itu resiko terjadinya ketidak normalan pada kepala lebih besar terjadi.

Bayi yang memiliki kepala peyang punya beberapa ciri-ciri yang bisa anda perhatikan, yaitu:

- Saat berada pada posisi tidur, kepala bayi lebih sering hanya menghadap pada satu sisi.
- Bayi terasa sulit merubah arah letak kepalanya, atau melihat kearah yang lain dari arah sebelumnya.
- Memiliki wajah berbentuk bulat, namun bagian belakang kepala terlihat rata.
- Memiliki ukuran kedua mata atau telinga yang berbeda.

Pencegahan dan Penanganan

Untuk mencegah peyang pada kepala bayi anda, hindari posisi tidur bayi hanya mengahadap pada satu sisi saja.  Perlu anda ketahui bahwa bayi cenderung akan melihat kearah dimana anda atau pengasuhnya datang, ia akan melihat kearah pintu tempat anda masuk. Oleh sebab itu mengganti posisi tempat tidur bayi anda akan membantunya mengubah arah pandangan dari satu sisi kepala ke sisi lainnya.

Selain itu melakukan tummy time (Waktu Perut atau tengkurep) juga berguna untuk menjaga agar kepala bayi tak sesalu berada pada posisi terlentang. Batasi bayi anda berada dalam posisi duduk kecuali ia benar-benar sudah mampu mengangkat kepalanya sendiri.

Latihlah bayi anda untuk terbiasa mengubah-ubah posisi hadap kepalanya saat terlentang dengan menarik perhatiannya menggunakan mainan atau gerakan anda. Jika cara tersebut belum bisa memperbaiki bentuk kepala si kecil, segera hubungi ahli fisio terapi anak anda, untuk menanganan lebih lanjut.

Selain yang disebabkan oleh Craniosynostosis, peyang memang tidak berpengaruh terhadap otak bayi anda, namun sangat berpengaruh pada penampilan fisik bayi anda kelak. Jadi sebelum terlambat lakukan pencegahan dan penanganan pada bayi anda sedini mungkin.

(kafebalita.com)

Artikel lainnya : 
 

Mengapa Si Kecil Suka Gigit Jari?

Tahu nggak sih kenapa si kecil suka banget gigit jari atau memasukkan benda ke dalam mulutnya? Yuk cari tahu alasannya di sini. Kegiatan yang mengasyikkan ini rupanya sudah menjadi bagian dari pertumbuhan anak-anak, tidak ada anak-anak yang tidak suka memasukkan jari atau mainan ke dalam mulut. Mungkin mereka penasaran bagaimana sih rasa benda yang ada di depannya?


Namun melihat si kecil yang hobby memasukkan semua benda ke dalam mulut ini seringkali membuat kita gerah dan gemas. Dan dengan berbagai cara berusaha agar mengalihkan perhatiannya agar tidak lagi memasukkan benda ke dalam mulutnya. Tetapi tahukah Anda bahwa ada penyebab tertentu yang membuat si kecil semakin hobby memasukkan benda ke dalam mulut ini?

Mengapa sih mereka hobby memasukkan benda ke dalam mulut?

Komunikasi

Bayi dan balita juga butuh mengekspresikan perasaan dan pikirannya lho, sama seperti orang dewasa. Sayangnya saat itu mereka belum fasih berbicara seperti orang dewasa. Saat sudah dewasa, ketika mereka merasa rindu, marah, sedih atau ingin sesuatu mereka bisa mengatakannya lewat rangkaian kata-kata, namun tidak dengan bayi dan balita. Lalu apa yang dilakukan bayi dan balita saat ingin berkomunikasi? Mereka akan memasukkan benda ke dalam mulutnya, membuatnya menjadi basah atau menggigitnya. Cara demikian merupakan satu-satunya cara mereka berkomunikasi, mengekspresikan pendapat dan perasaan mereka.

Self-Defense

Jika Anda dipukul orang apa yang akan Anda lakukan? Secara refleks mungkin Anda akan memukul balik bukan? Tetapi sayangnya hal ini tidak mungkin dilakukan oleh bayi atau balita. Ketika mereka merasa terancam, tidak aman atau ingin melindungi diri, mereka justru akan menggigit benda yang ada di sekitarnya, benda yang pertama kali dilihatnya. Tindakan tersebut semata-mata dilakukan agar ia merasa lebih aman dan merasa tenang.[break]

Cari Perhatian

Bukan hanya orang dewasa saja lho yang ingin selalu diperhatikan, si kecil juga ingin diperhatikan. Dan terkadang ia menggigit atau memasukkan benda ke dalam mulut demi mendapatkan perhatian Anda yang mungkin sedang sibuk.

Rasa ingin tahu

Bayi dan balita adalah bibit-bibit cerdas yang penuh rasa ingin tahu. Mereka selalu penasaran terhadap benda yang ada di sekitarnya. Mereka akan berusaha mencari tahu dengan indera yang mereka miliki, mulai dari melihat, merasakan dengan kulitnya, menciumnya, sampai menjilatnya dengan lidah. Sampai ia benar-benar puas dan tahu soal benda tersebut.

Gemas atau Marah

Saat gemas atau marah, ia akan meraih benda terdekat dan memasukkannya ke dalam mulut kemudian menggigitnya. Hal ini wajar dilakukan sebagai wujud yang menunjukkan ia sedang gemas atau marah.

Jadi jangan keburu marah-marah dan memaksa si kecil mengeluarkan benda yang ada di mulutnya ya. Cari tahu dan perhatikan apa sih mau si kecil. Siapa tahu ia hanya ingin mendapatkan perhatian lebih dari Anda, ya kan?


(kapanlagi.com)

Tips Menangani Tangisan Bayi

Karena bayi masih belum bisa berbicara maka dia menggunakan tangisan sebagai media komunikasi. Bayi biasanya akan menangis bila ia merasa tidak nyaman, misalnya karena lapar, popok kotor, merasa kedinginan atau kepanasan, pakaian yang terlalu ketat, kesakitan, dan lain sebagainya.

Namun, ada beberapa bayi yang menangis karena merasa kesepian atau kebiasaan. Beberapa bayi membutuhkan kehadiran orang tuanya, misalnya ibu secara konstan, sehingga bila sang ibu pergi, ia akan meledak dalam tangis. Namun, ada juga yang menangis tanpa sebab, ini merupakan kebiasaan bagi beberapa bayi.

Banyak orang tua khawatir bahwa mereka akan memanjakan bayi jika menggendong mereka terlalu sering, atau terlalu cepat merespon tangisan si bayi. Kelelahan pun kemudian menjadi perangkap sehingga orang tua tidak bisa lagi membedakan apakah tangisannya itu sungguhan atau sekedar manipulasi belaka.

Akhirnya agar tidak terlalu memanjakan maka ada orang tua yang membiarkan si bayi menangis, sehingga bayi tersebut akhirnya tumbuh menjadi anak dengan kepribadian yang rapuh, dan tidak aman karena jarang disentuh lagi oleh orang tuanya.

Yang perlu diketahui lagi adalah bahwa perilaku orang tua pada si kecil sejak ia ada dalam kandungan begitu mempengaruhi psikis si kecil saat ia lahir. Jika orang tua merasa takut bayinya bakal tumbuh sebagai sosok yang manja, maka demikianlah mereka jadinya nanti, mereka akan menangis lebih banyak karena mereka 'menangkap' kekhawatiran orang tuanya. [break]

Ada pula bayi yang menangis jika tidur sendirian, maka ia berusaha menarik perhatian orang tuanya dengan tangisannya. Hal ini membuat orang tua lebih lelah karena harus bolak-balik menenangkan bayi di kamar sebelah, padahal yang si kecil inginkan adalah berada satu tempat tidur dengan orang tuanya. Oleh sebab itu, tak mengapa bila sesekali Anda dan pasangan tidur bersama si kecil.

Lalu, bagaimana menenangkan bayi yang sedang menangis?

Banyak orang tua menggoncang atau menimang si kecil terlalu keras padahal hal tersebut berbahaya bagi si kecil yang badannya masih belum terlalu kuat.

Jika bayi mulai menangis, maka tepuk pelan punggungnya atau gerakan kepalanya, dan biarkan ia mendengar suara Anda yang menenangkan itu.

Bicaralah padanya seolah-olah ia mengerti apa yang Anda katakan. Arahkan wajahnya kepada wajah Anda dengan jarak kurang lebih 8 inci atau 20 cm, ini adalah jarak terbaik untuk meraih fokusnya.

Selain itu, perhatikan pula hal-hal apa yang mungkin mengganggu si kecil, misalnya pakaian terlalu ketat, suhu udara panas/ dingin, popok basah, hingga gigitan serangga, dan segera cari jalan keluarnya.

Bayi mungkin juga menangis karena lapar, ini juga bisa dilihat dari perilakunya yang lain misalnya dengan menggigit jarinya. Oleh karena itu, bersiaplah untuk menyusui atau memberi susu botol.

Namun, jika ia tidak lapar dan hanya rewel saja maka gendonglah dan letakkan dadanya dekat bahu Anda agar ia bisa melihat sekeliling. Bila bayi sudah cukup melihat sekeliling, maka biasanya ia akan menunjukkan gejala bosan. [break]

Jika bayi kepanasan, maka pasanglah AC, kipas angin, atau bukalah jendela. Sebaliknya bila cuaca dingin, maka selimuti bayi dengan selimut lembut. Sesekali pindahkan posisi bayi saat ia terlelap agar ia merasa nyaman dan tidak terpaku pada satu posisi saja.

Anda juga bisa mengaktifkan mainan yang bisa mendendangkan lagu dan biarkan dia mendengar. Bisa juga dengan membawa si kecil menghirup udara segar karena itu baik baginya. Letakkan bayi di kursi atau keranjang goyang. Anda juga bisa meminta suami untuk menggendong si kecil, sebab siapa tahu 'tangan yang lain' itu bisa membuatnya tenang.

Bila tangisnya tak kunjung berhenti meski Anda sudah mencoba ini dan itu, maka mungkin ia sakit.

Tekan perutnya perlahan, bila ia bergejolak, maka kemungkinan besar, ia sakit perut. Tarik telinganya perlahan, bila ia menangis makin keras dan berusaha menyingkirkan tangan Anda, maka kemungkinan telinganya yang sakit. Pegang badannya dan rasakan suhu tubuhnya dengan punggung tangan, jika panas, maka bayi mungkin mengalami infeksi atau demam.

Periksa kulitnya mulai dari kepala hingga kaki, bisa jadi ia digigit serangga, alergi, atau lainnya. Untuk mengetahui sakit yang mungkin diderita si kecil, maka segera periksakan ke dokter.

Asalkan Anda peka, maka tangisan bayi bisa menjadi jembatan komunikasi yang efektif bagi Anda dan si kecil.


(Kapanlagi.com)

Kiat Memiliki Anak Sehat

SETIAP orang tua pasti menginginkan memiliki Anak yang sehat. Bila anak kita sehat, maka pikiran dan hati kita pun akan tenang dalam melakukan berbagai aktivitas dan pekerjaan. Namun tubuh anak masih sangatlah lemah, dan masih rentan terkena virus dan bibit penyakit. Saya akan memberikan beberapa kiat-kiat agar kita semua memiliki anak yang sehat.


1. Makanan Lezat dan Bergizi
Saat kita berbicara tentang makanan, kita akan menghadapi dua dilema. Makanan lezat atau bergizi? Banyak sekali di luar sana berbagai macam makanan yang enak. Tidak jarang buah hati kita pun mengonsumsinya, bila kita tidak memberikan perhatian yang ekstra. Di sisi lain, banyak pula makanan yang bergizi, namun memiliki rasa yang tidak enak. Makanan sejenis ini, biasanya tidak disukai oleh buah hati kita.
Sebagai orang tua, kita harus belajar memasak makanan yang lezat dan bergizi pula. Hal ini sangat penting, agar buah hati kita terbiasa memakan makanan yang kita masak sendiri, dan tidak mudah tertarik untuk membeli makanan yang banyak dijual di sekolah-sekolah. Untuk menemukan resep makanan yang lezat dan bergizi anda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi, menemukan resep makanan di majalah-majalah bayi, atau menemukan di situs-situs ibu dan anak.

2. Cek kesehatan Secara Rutin
Bila buah hati anda masih bayi, kita bisa mengikuti program imunisasi yang banyak di adakan di tingkat RT dan RW. Kita juga bisa memeriksakan kesehatan buah hati kita di rumah sakit terdekat. Jangan lupa untuk meminta vaksinasi untuk buah hati kita, supaya buah hati kita terhindar dari berbagai macam penyakit menular.

3. Kegiatan Berolahraga
Selain di sekolah, akan lebih baik lagi bila buah hati kita dilatih untuk berolahraga. Kita bisa melakukan kegiatan ini dengan cara berjalan-jalan keliling kota di setiap hari Minggu. Kita juga bisa melakukannya dengan cara bersepeda bersama keliling kampong. Bila memungkinkan, kita juga bisa membelikan berbagai macam peralatan olahraga. Hal ini dilakukan agar buah hati kita juga bisa berolahraga meski berada di dalam rumah.

4. Waktu Istirahat
Kita harus mengatur waktu istirahat buat buah hati kita. Hal ini sangat penting, agar buah hati kita bisa melakukan segala aktivitas dengan baik. Jangan sampai buah hati kita melakukan aktivitas-aktivitas penting dalam keadaan lelah. Misalnya, capek dalam belajar. Waktu istirahat ini juga sangat penting untuk menghindari kesulitan berkonsentrasi saat belajar di sekolah. Pastikan bahwa buah hati kita memiliki waktu untuk melakukan tidur siang yang cukup, dan tidak melakukan tidur terlalu malam.

5. Perhatian Dan Kasih Sayang
Perhatian dan kasih sayang sangat mempengaruhi kesehatan buah hati kita. Bila kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita, sehingga kurang memperhatikan buah hati kita, maka buah hati kita pun akan seenaknya sendiri dalam menentukan waktu istirahat dan makan. Hal ini bisa mengakibatkan buah hati kita mudah terserang penyakit. Secara psikologis, kurangnya perhatian juga bisa mengakibatkan anak menjadi mudah stress. Keadaan ini bisa membuat buah hati kita memiliki keadaan fisik yang lemah, dan mudah terserang penyakit.

6. Banyak Minum Air Putih
Air putih sangat bermanfaat bagi kebugaran tubuh buah hati kita. Minimal, buah hati kita minum air putih sebanyak 8 gelas dalam sehari. Hal ini juga bermanfaat agar buah hati kita terhindar dari serangan penyakit ginjal di masa depannya.

7. Mengajak Bermain dan Bertamasya
Bermain dan bertamasya sangat penting bagi anak, apalagi bila dilakukan oleh semua anggota keluarga secara bersama. Hal ini bisa membuat anak merasa bahagia berada di tengah keluarga dan di rumah, sehingga buah hati kita pun tidak akan mudah stress, dan bisa merilekskan diri dari kesibukan-kesibukan yang berhubungan dengan akademis/sekolah.

8. Rajin Menggosok Gigi
Memiliki gigi sehat, sangat penting bagi anak. Kalau gigi sakit dan gampang keropos, tentu saja sangat mengganggu dalam beraktivitas, terutama saat belajar. Sikat gigi yang baik minimal 2 kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.

Sukses Meyusui dengan Puting Datar? Kenapa Tidak?!

Banyak yang ketika hamil dan mempunyai payudara dengan puting datar sudah membayangkan tidak akan bisa menyusui atau pasti bayi akan susah menyusui ataupun berbagai alasan. 


Puting Datar / Rata

Seringkali kita mendengar bahwa ibu A tidak sukses memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena putingnya rata/data, sehingga bayinya tidak dapat menghisap puting. Lalu ada lagi ibu B yang terpaksa menggunakan ‘penyambung puting’ supaya bisa menyusui bayinya. Tapi alih-alih berhasil, ibu B malah tidak merasa nyaman pada payudara/putingnya.

Lalu, apa sih yang disebut dengan puting datar itu? Dan bagaimana solusi bagi para ibu yang memiliki puting datar/rata/terbenam ini agar dapat memberikan ASI eksklusif pada bayinya?
Sebenarnya apapun bentuk puting yang ibu miliki, bukan menjadi kendala bahwa ibu tidak bisa menyusui bayinya. payudara dengan bentuk puting apapun tetap bisa untuk menyusui bayinya, asal ibu mengetahui dan mau mempelajari teknik-nya.

Menurut jurnal-jurnal kesehatan dan menyusui yang ada, bentuk-bentuk puting yang umum dijumpai pada setiap ibu adalah sebagai berikut:


Lalu, puting disebut datar/rata/terbenam (flat/depressed/inverted nipple) adalah ketika dijumpai putting tersebut tidak keluar seperti rata-rata puting yang dijumpai. 

ini merupakan bentuk dari normal nipple atau puting normal
ini merupakan bentuk dari flat nipple atau puting datar

Jadi flat nipple/putting datar/putting rata adalah putting yang hanya keluar sedikit dibandingkan rata-rata putting normal, dan sebenarnya bukan merupakan kendala yang berarti untuk menyusui. 

Teknik Menyusui dengan Puting Datar/Rata (Flat/Depressed/Inverted Nipple)

Ketika ibu hamil menyadari, bahwa hanya sebagian kecil dari putingnya yang keluar, tenaga kesehatan menganjurkan untuk menarik-narik atau mencubit-cubit puting tersebut dengan harapan pada saat kelahiran bayinya putingnya sudah mulai timbul dan bayi dapat dengan mudah untuk menyusui. Dan biasanya pada saat trisemester akhir, ibu akan makin sering atau makin giat untuk menarik puting karena banyak yang mulai panik jika puting tidak keluar atau tidak timbul maka tidak akan dapat untuk menyusui dengan benar.

Menurut jurnal-jurnal menyusui yang ada, menarik-narik puting selama kehamilan terutama pada semester akhir dapat memicu kontraksi yang bisa menyebabkan kelahiran sebelum waktunya. Jadi tidaklah disarankan untuk menarik-narik puting pada saat kehamilan karena cukup berisiko pada kehamilan itu sendiri.
Yang perlu di perhatikan untuk payudara dengan puting datar dan terbenam adalah:
- Selama hamil tidak perlu menarik-narik puting, menggunakan tempurung puting (breast shells), terutama pada trimester terakhir karena dapat memicu kontraksi dini (bayi dapat lahir premature). 
- Pada awal menyusui bisa sulit, tetapi posisi dan pelekatan yang benar akan sangat membantu. Untuk itu diperlukan bantuan dari konselor/konsultan laktasi untuk membantu ibu dengan teknik posisi dan pelekatan pada saat bayi menyusu. 
- Perlu diingat, bahwa bayi menyusu dari payudara (areola/bagian lingkaran hitam pada payudara) BUKAN dari puting. 
- Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan biarkan bayi melekat sendiri pada payudara. 
- Hindari penggunaan penyambung puting (nipple shield) pada saat menyusui, karena akan menyakiti puting ibu, serta membuat bayi tidak belajar untuk melekat (latch-on) dengan benar pada payudara. 
- Coba beberapa posisi mendekap bayi. Contoh: cross-cradle dan football/clutch 
- Menegakkan puting sebelum menyusui / merangsang puting dengan menggunakan pompa payudara tangan, tabung suntik, atau menarik puting keluar akan membantu puting untuk keluar dengan maksimal. 
- Membentuk payudara, dengan menopang payudara dari bagian bawah dengan jari-jari, dan menekan bagian atas payudara dengan ibu jari. Tidak memegang payudara terlalu dekat ke putting (C hold, U hold)
    Sebenarnya bentuk puting itu tidak menentukan apakah bisa atau tidak untuk menyusui, karena pelekatan yang benar pada proses menyusui adalah bukan menghisap puting tetapi memerah pabrik ASI yang terdapat disekitar areola. Yang harus diingat pada posisi pelekatan yang benar saat menyusui adalah:

    - CHIN: pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibu

    - AREOLA: pastikan bahwa yang masuk kedalam mulut bayi adalah puting dan sebagian besar areola, bukan puting saja, dan areola yang berada di bagian bawah mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada diatas mulut bayi   

    - LIPS: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar keluar (memble) dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong   

    - MOUTH: pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempelkan pada payudara ibu.


      Dengan teknik pelekatan mulut bayi yang benar pada payudara, serta kenyamanan yang diperoleh pada saat menyusui, akan memperlancar proses menyusui itu sendiri.
      Jika ibu merasa belum menemukan cara/posisi yang pas untuk menyusui bayi ibu, karena memiliki puting rata/datar, segeralah bertemu dengan konselor laktasi untuk meminta bantuan.
       
      Happy Breastfeeding with love!

      Sumber: aimi-asi.org

      Jika Anak Gagap Bicara

      Setiap orang tua menginginkan agar anaknya dapat berbicara dengan lancar. Lalu apa yang harus dilakukan orang tua bila anak mereka mengalami gagap dalam bicara?

      Gagap ditandai dengan cara bicara yang terputus-putus. Seringkali mereka harus mengulang atau memenggal setiap suku kata.

      Nemours Foundation, Florida Amerika serikat menyarankan beberapa hal agar orang tua melakukan tindakan yang tepat untuk anak-anak berkebutuhan khusus ini.

      1. Jangan pernah memaksakan anak Anda berbicara dengan sempurna. Sebaliknya, buat suasana percakapan yang santai, tidak menunjukkan Anda tampak frustasi atau marah.

      2. Saat anak Anda sedang berbicara biarkan mereka bebas, jangan mengganggu mereka dengan mengoreksi atau memberi petunjuk cara bicara yang benar. Hal ini dapat membuat mereka sadar akan kekurangannya tersebut.

      3. Selain itu, biasakan keluarga bercakap-cakap dengannya setelah makan, matikan televisi agar tidak ada gangguan.

      4. Hal terpenting yang perlu diingat oleh setiap orang tua adalah pastikan Anda selalu bicara dengan jelas dengannya atau orang-orang disekitarnya.


      (sehatnews)

      ASI, Nutrisi Tepat Tingkatkan IQ Anak

      Membentuk anak sehat, cerdas dan berkepribadian baik merupakan dambaan setiap orang tua. Salah satu langkah awal penting untuk mewujudkannya adalah pemberian ASI dengan kualitas dan kuantitas optimal.

      Air susu ibu (ASI) telah lama diketahui sebagai nutrisi terbaik secara kualitas dan kuantitas pada saat masa pertumbuhan otak saat bayi berusia 0-6 bulan.

      ASI mengandung nutrient yang mempunyai fungsi spesifik untuk pertumbuhan otak antara lain long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA) untuk pertumbuhan otak dan retina.


      Selain itu, ASI juga mengandung kolesterol untuk myelinisasi jaringan syaraf, taurin untuk neurontransmitter inhibitor dan stabilisator membran, laktosa untuk pertumbuhan otak, serta koline yang mungkin meningkatkan memori.

      Untuk perkembangan otak, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan juga bagus untuk mempersiapkan sistem pencernaan bayi. Sebuah studi terbaru menemukan bukti bahwa bayi yang diberi ASI selama enam bulan atau lebih, terutama bayi laki-laki, pencapaian nilainya di sekolah jauh lebih baik saat dia berusia 10 tahun dibanding dengan anak yang rutin minum susu formula.

      Seperti dilansir dari jurnal Pediatrics, seorang peneliti di Telethon institute for Child Health Research menjelaskan, menyusui harus dipromosikan baik untuk bayi laki-laki dan perempuan karena mengandung banyak manfaat positif.

      Dalam penelitiannya, Oddy dan rekan-rekannya melihat skor akademik pada anak usia 10 tahun atau lebih dari 1.000 anak yang ibunya telah terdaftar dalam serangkaian penelitian yang dilakukan di Australia Barat.

      Setelah disesuaikan dengan faktor seperti jenis kelamin, pendapatan keluarga, faktor ibu dan stimulasi dini di rumah, seperti membaca untuk anak-anak, mereka memperkirakan adanya hubungan antara menyusui dan hasil pendidikan.

      Terlihat, bayi yang menyusui selama enam bulan akan memiliki skor akademik yang lebih tinggi pada tes standar dibanding mereka yang disusui kurang dari enam bulan.

      Anak-anak memiliki nilai lebih baik dalam matematika, membaca, mengeja, dan menulis jika mereka disusui selama enam bulan atau lebih. Menyusui selama enam bulan untuk anak perempuan mungkin tidak berpengaruh banyak dan secara statistik tidak signifikan meningkatkan nilai membaca di sekolah. Alasan adanya perbedaan jenis kelamin sampai sekarang belum jelas.

      Oddy berspekulasi bahwa manfaat utama ASI pada otak dan mempengaruhi perkembangan bahasanya mungkin memiliki manfaat lebih besar bagi anak laki-laki karena lebih rentan selama masa pertumbuhan yang kritis.

      "Sejumlah penelitian menemukan fakta bahwa anak laki-laki lebih mandiri dari anak perempuan dilihat dari perhatian ibu dan dorongan untuk keerampilan kognitif dan bahasa. Jika menyusui memfasilitasi interaksi ibu dan anak, kita akan mengharapkan efek positif dari ikatan ini lebih besar pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan, seperti pengamatan kami," tuturnya.

      "Nutrisi dalam ASI sangat penting untuk pertumbuhan otak yang optimal, seperti rantai panjang asam lemak tak jenuh ganda, yang tidak ada dalam susu formula," kata para peneliti.


      sumber : inilah.com

      Sepuluh Penyakit Mata Pada Anak

      Penyakit mata pada anak ternyata tidak sedikit. Sebagian sudah dikenali sejak awal, namun sebagian besar sering luput dari perhatian orang tua. Akibatnya, bisa buruk bagi penglihatan anak di kemudian hari. Berikut 10 penyakit mata anak yang dihimpun oleh dr. Handrawan Nadesul.

      Penyakit mata pada anak dapat bawaan dapat pula didapat. Yang bersifat, bawaan, bisa turunan bisa juga bukan turunan. Dan karena sebagian penyakit mata memerlukan koreksi dini agar tidak memperburuk penglihatan, perhatian terhadap beberapa kelainan mata anak membutuhkan perhatian lebih besar.

      Jika dihimpun, sekurang-kurangnya terdapat sepuluh jenis penyakit, gangguan atau kelainan mata yang mungkin terjadi pada anak. Tidak semuanya bisa dikoreksi. Namun bisa buruk akibatnya jika didiamkan atau terlambat dikoreksi. Kesepuluh penyakit tadi bisa Anda simak berikut ini.

      1. BUTA WARNA
      Buta warna jelas penyakit keturunan. Lebih sering pada anak laki-laki dibanding anak perempuan. Dibawa oleh kromosom Y. sampai saat ini belum ada terapi buta warna. Di Jepang baru sedang dicoba untuk mengganti sel-sel keruucut pada retina, penyebab terjadinya buta warna, tapi belum dinyatakan berhasil.
      Anak buta warna sejak lahir tidak mengenal warna merah, hijau, dan biru secara baik. Yang ringan masih bisa membedakannya, tapi yang berat, hanya berkemampuan dengan bergradasi hitam putih belaka. Sehingga persepsinya terhadap ketiga warna itu menjadi berbeda dengan orang normal.
      Adakalanya anak tidak sadar, ia mengidap buta warna. Bahkan orang tuanya pun mungkin tidak tahu si anak buta warna. Terutama jika buta warnanya ringan. Sehingga sering kaget ketika masuk perguruan tinggi sebab untuk jurusan teknik elektro dan kedokteran, misalnya, tidak boleh buta warna.
      Perlu diketahui, di retina terdapat dua jenis sel, yakni sel batang dan sel kerucut. Sel batang untuk kemampuan membedakan terang gelap, sedang sel kerucut untuk membedakan warna-warna. Pada anak buta warna, sel kerucut di retina matanya, abnormal sehingga terganggu kemampuannya membedakan warna merah, hijau dan biru dengan derajat yang berbeda-beda,
      Dengan melakukan tes membaca ishihara, buta warna didiagnosis. Buku berisi gambar-gambar bertuliskan angka-angka, sedemikan rupa, sehingga orang buta warna tidak bisa tepat membaca angka-angka yang orang normal dapat melihatnya dengan jelas.

      2. MATA JULING
      Mata juling juga bersifat bawaan dari lahir. Ada beberapa jenis kejulingan, dari yang ringan sampai yang berat. Umumnya sebab terdapat kelainan saraf bola mata, sehingga sumbu bola mata tidak normal dan perlu dikoreksi.
      Jika tidak dibawa dari lahir, juling didapat sesudahnya. Bisa akibat katarak berat. Pada orang dewasa mendadak juling perlu diwaspadai, sebab dapat merupakan manifestasi dari adanya kelainan di otak atau kenker hidung tenggorokan. Pada anak bisa juga akibat adanya tumor ganas di dalam bola mata.
      Mata juling perlu segera dikoreksi agar keteajaman penglihatan anak berkembang normal. Jika tidak, anak tidak belajar melihat secara normal. Dan mata anak kemudian bisa menjadi abnormal.

      3. GLAUKOMA
      Penyakot ini penyakit tekanan bola mata yang meninggi, sehingga bsa menimbulkan kerusakan pada sarafmata dan retina. Selain didapat, terutama bagi yang berusia lanjut, glaukoma dapat pula bersifat sejak bawaan yang memang turunan. Sejak lahir tekanan bola mata anak sudah meninggi.
      Meningginya tekanan bola mata disebabkan adanya gangguan sistem aliran cairan di dalam bola mata yang bisa bersifat bawaan. Akibat bendungan cairan bola mata ini, timbul gejala tekanan bola mata yang meninggi.
      Penyakit ini menimbulkan rasa nyeri hebat di bola mata adan kepala. Selain itu mata tampak merah. Pada yang sudah berat, timbuk pula gangguan penglihatan. Selain kurang tajam, lapangan pandang pun mendadak berkurang. Ada yang hilang dalam layar penglihatan. Sebelumnya bisa terjadi penderita melihat bayangan mirip pelangi disekitar bola lampu.
      Jika dengan obat-obatan tidak menolong, biasanya dilakukan tindakan pemmbedahan dengan tujuan agar aliran cairan bola mata menjadi normal dehingga tidak terjadi bendungan dan tekanan bola mata bisa normal.

      4. BUFTHALMUS
      Penyakit ini juga tergolong penyakit mata dengan tekanan bola mata yang meninggi sejak lahir. Akibat tekanan bola mata yang meninggi, ukuran bola mata bayi sangat besar. Keadaan ini mengganggu kornea mata. Anak takut melihat cahaya, timbul gangguan kelopak mata, kornes membengkak, dan warna kornea menjadi keruh.
      Untu mengurangi bendungan cairan bola mata, yang membuat tekanan bola mata yang meninggi dilakukan operasi sayatan (goniotomy) sesegera mungkin agar perkembangan mata dan ketajaman penglihatan anak tidak sampai terganggu.

      5. KATARAK MATA
      Ya, bukan orang lanjut usia saja yang bisa katarak atau kekeruhan lensa mata, bayi baru lahir pun bisa mengidap katarak juga. Ini kelainan bawaan. Biasanya lahir dari ibu yang mengidap infeksi campak Jerman, toxoplasmosis, atau kencing manis. Selain itu juga disebabkan faktor keturunan.
      Bayi dengan katarak perlu dilakukan operasi jika refleks fundus mata tidak ada atau kataraknya bersifat total. Maksudnya, agar perkembangan penglihatan anak tidak sampai terhambat. Operasi biasanya dilakukan setelah anak berumur 2 tahun. Jika dibiarkan kemungkinan anak berkembang menjadi juling atau pergerakan bola matanya abnormal (nystagmus).

      6. PTOSIS
      Penyakit ini dijuluki ‘mata ngantuk’ sebab penderitanya seperti mengantuk terus. Kelopak mata atasnya tidak dapat membuka dengan sempurna, sehingga cenderung rendah dan turun sebab otot-otot pengungkit kelopak matanya lemah.
      Untuk mengoreksi sendiri, pasien ptosis tampak khas. Dahinya mengernyit dan alis matanya terungkit terus. Penyakit ini bisa sebab kelemahan otot kelopak mata yang didapat, bisa juga sebab penyakit turunan myastenia gravis. Untuk koreksi kelemahan otot ini dilakukan pembedahan sebelum anak berumur setahun.

      7. INFEKSI MATA
      Infeksi mata banyak jenisnya. Paling sering infeksi pada selaput lendir putih mata dan kelopak mata (conjunctivitis) atau dikenal sebagai penyakit mata merah.
      Penyebab infeksi mata bisa oleh semua jenis bibit penyakit, mulai dari virus, kuman, jamur, sampai parasit. Tidak jarang terjadi karena alergi, baik yang berasal dari luar seperti serbuk sari, zat kimawi, atau dapat juga alergi dari dalam, yaitu pengidap TBC, penyakit darah atau penyakit kelenjar getah bening.
      Mata merah sejak lahir bisa disebabkan oleh kuman chalamydia yang ibu idap pada kemaluan. Bisa juga oleh kuman kencing nanah dari ibu dengan penyakit yang sama. Tanda dan gejalanya hampir sama. Mata merah membengkak dan banyak kotoran mata yang lebih menyerupai nanah.
      Pada bayi baru lahir biasanya secara rutin diberikan tetes mata segera setelah lahir sehingga jarang ditemukan kasus infeksi mata sekarang ini. Tapi bayi yang lahir dibantu oleh dukun peraji, infeksi mata bayi masih sering ditemukan.
      Infeksi mata oleh kencing nanah dari ibu biasanya muncuk pada waktu anak seudah berumur 2 tahun. Mata dan kelopaknya merah meradang. Banyak kotoran mata di sekitar bola mata. Ini bisa dioobati sampai sembuh. Tapi ibu harus diobati juga agar tidak sampai menulari bayinya yang mungkin akan dilahirkannya nanti.
      Infeksi mata yang didapat banyak jenisnya. Ada yang bersifat wabah sehingga pada musim-musim tertentu banyak orang yang sakit mata merah. Penyakit ini ditularkan lewat udara. Virus dan kuman beredar dalam udara di tempat-tempat umum atau melalui barang yang penderita pakai, seperti saputangan, kacamata, handuk atau sarung bantal, dan lensa kontak.
      Dengan tetes atau salep mata yang mengandung antibiotika, biasanya penyakit mata merah dapat disembuhkan. Jika berat, mungkin perlu obat antibiotika minum juga.
      Namun sering dijumpai sakit mata merah infeksi ini, diobati dengan tetes mata yang dapat dibeli bebas di warung. Cara ini bukan saja tidak tepat dan salah alamat, malah bisa jadi penyakit mata bertambah parah sebab bahan obatnya memang bukan jenis yang itu.
      Obat tetes mata yang dijual bebas hanya untuk gangguan mata akibat kena debu, kotoran atau mata yang lelah. Tak jarang sakit mata merah malah menjadi bengkak sehabis ditetesi obat tetes dari warung.
      Infeksi mata juga bisa ditularkan dari kolam renang. Biasanya mewabah pada musim-musim tertentu. Obatnya sama. Jika virus penyebabnya, tentu berbeda penanganannya dengan penyebabnya kuman, jamur, atau parasit.
      Mata merah pada bayi lebih sering disebabkan oleh infeksi pada kelenjar air mata atau kantung air mata. Setiap hari mata bayi banyak mengeluarkan kotoran matanya, selain matanya tampak merah.
      Penyakit ini bawaan dari lahir. Sebabnya ada sumbatan dalam saluran air mata dan infeksi bersarang di sanan. Biasanya menahun. Selain diberi tetes atau salep antibiotika, dilakukan pengurutan pada bagian bawah kelopak mata ke arah pangkal hidung yang bisa dilakukan sendiri oleh ibunya. Maksudnya, untuk mengalirkan kotoran mata yang menyumbat di bagian itu.
      Namun, jika dengan cara-cara itu tidak menolong, dilakukan tindakan perojokan (probing) sehingga sumbatan macam-macam di sana bisa dibebaskan dan infeksi tidak lagi bersarang.
      Infeksi kelenjar air mata pada anak yang besar sering akibat komplikasi campak, gondong, atau flu. Tak jarang akibat TBC dan penyakit getah bening.
      Jika penyakit di atas dibiarkan, penyakit dapat berkembang menahun. Kuman tetap bersarang tanpa terusik di kelenjar atau kantung air mata.
      Infeksi mata menahun sering pula disebabkan oleh penyakit mata trachoma. Banyak diidap di negara yang masih buruk sanitasi dan higienenya. Mudah menular dan sering menahun sebab tidak tuntas diobati. Komplikasinya bisa berat bahkan menimbulkan kebutaan.
      Infeksi kelenjar minyak mata menimbulkan bintil. Bisul kecil di mulut kelenjar ini perlu segera diobati sebab jika sudah lebih dari dua minggu, obat sudah terlambat dan memerlukan tindakan operasi untu menyayat bisul mata yang sudah mnegeras. Tanpa operasi bisul, bintil tidak hilang, menetap, dan sering kambuh.
      Bintil sering terjadi pada orang dengan higiene perorangan yang masih rendah. Kebiasaan buruk dalam memperlakukan mata, menggosok-gosok mata, memberrsihkan mata dengan jari, mata direndam air atau rendaman daun sirih atau melati, mata kurang dilindungi dari debu dan kotoran lain.
      Selain pada putih mata dan selaput lendir kelopak mata, infeksi mata juga dapat menyerang kornea atau hitam mata. Ini jauh lebih berbahaya sebab kornea berhubungan langsung dengan fungsi penglihatan.
      Infeksi pada kornea berhubungan langsung dengan fungsi penglihatan. Infeksi kornea mata perlu mendapat perhatian lebih besar agar tidak sampai menimbulkan kecacatan sehingga peradangan terganggu sebab kornea menjadi jendela penglihatan kita.
      Infeksi bisa berkembang pada kornea yang kena luka tusukan. Kornea yangtertusuk akan dimasuki kuman jika tidak dilindungi dengan antibiotika dan tertutup mata. Infeksi kornea bisa buruk akibatnya. Tusukan duri atau serpihan kaca pada kornea pelru dicabut dan perawatan mata perlu sungguh-sungguh agar kornea tetap utuh setelah menyembuh.
      Mata merah juga dapat disebabkan glaucoma dan alergi. Bedanya dengan infeksi, pada glaucoma atau alergi biasanya tidak ada rasa nyeri, pedih, atau mengganjal bola mata, tidak pula disertai demam. Biasanya tidak mengeluarkan kotoran mata. Dokter bisa membedakan mana jenis mata merah infeksi, mana pula yang bukan.

      8. RETINOBLASTOMA
      Tumor ganas bola mata yang dibawa sejak lahir. Tidak tahu apa sebabnya. Tumor di retina ini sudah tumbuh sejak lahir. Sering luput dan kerap gejalanya baru muncul ketika tumor sudah telanjur besar. Gejala itu mungkin juling mendadak, glaucoma, mata sering merah, dan visus atau ketajaman penglihatan anak cepat menurun sehingga sering ganti kacamata.
       
      9. KEKURANGAN VITAMIN A
      Akibat kekurangan vitamin A, bukan saja menimbulkan rabun senja. Begitu matahari mulai terbenam anak sering menabrak-nabrak barang di depannya kalau berjalan. Penglhatannya menjadi kabur di waktu sennja hari. Sebab sel-sel batang di retinanya terganggu fungsinya akibat tidak cukup vitamin A dalam menu hariannya.
      Jika rabun senja dibiarkan tanpa tambahan vitamin A, maka kelainan mata akan berkembang menadi kelainan pada putih mata yang disebut bercak Tuan Bitot. Pada fase ini mata masih bisa diselamatkan jika vitamin A ditambahkan dalam menu hariannya.
      Jika kelainan ini pun masih dibiarkan, mata akan menjadi kering dan kornea kemudia rusak. Kornea keriput lalu kisut dan akhirnya pecah. Kondisi kornea yang semacam inilah yang berakibat kebutaan yang sudah tak terkoreksi lagi.
      Anak dengan menu normal, dari susu, ikan, dan sayuran hijau, mestinya tidak bakal sampai harus kekurangan vitamin A. sepotong wortel sudah mencukupi kebutuhan harian vitamin A tubuh. Tapi vitamin A berkaitan dengan menu lemak. Jika anak urang gizi dan menu lemaknya rendah, biasanya akan kekurangan vitamin A.

      10. RABUN JAUH
      Anak sekarang terancam kena rabun jauh pada usia masih kecil. Penyebabnya, banyak membaca dengan cara yang kurang tepat. Baca sambil tiduran, sebab yang dibaca banyak dan badan lebih oleh banyaknya elajaran dan pekerjaan rumah. Membaca dengan pencahayaan yang kurang. Sedikitnya perlu 60 watt dengan jarak baca 33 cm, posisi duduk tegak, dan obyek baca tidak bergerak. Artinya, yang sehat itu membaca duduk dan obyek bacaan diletakkan di atas meja. Tapi anak sekarang membaca di mana dan kapan saja. Bahkan selama di bus sekolah atau kereta api juga.
      Kedua, pengaruh radiasi monitor komputer atau televisi sendiri. Jarang nonton yang mestinya sekurang-kurangbya 5 kali lebar diagonal layar televisi sebab kondisi ruangan yang sempit mamaksa anak nonton pada jarak yang sangat dekat.
      Itu maka anak sekarang banyak yang sudah berkacamata myopia, rabun jauh, pada usia yang maish sangat kecil. Dan keadaan ini sering luput dari pengamatan orang tuanya. Tahu-tahu visusnya sudah buruk waktu dilakukan pemeriksaan.
      Kini ada cara koreksi rabun jauh dengan laser. Tapi baru-baru ini diberitakan cara ini tidak aman atau punya efek sampinngan yang tidak dilakukan lagi dibeberapa negara.
      Agar tidak semakin memburuk, kacamata yang cocok ukurannya perlu dipakai terus. Jika erabunan masih ringan, pemakaian kacamata mungkin memulihkannya, tapi jika kacamata tidak dipakai dan kerabunan sudah tinggi, setiap tahunu tentu perlu pengganti kacamata.
      Waspada jika kerabunan lekas bertambah, selain berakibat koyaknya retina yang bisa berakibat kebutaan, harus diwaspadai ggejala ini sebagai suatu gejal apenyakit lain yang lebih berbahaya, seperti glaucoma, tumor ganas bola mata, atau adanya kelainan retina lainnya.
       
      Sumber : tabloidnova.com

      Kurang Vitamin D, Bayi Rentan ISPA

      Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) merupakan segala bentuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi saluran napas ini juga bisa terjadi pada bayi baru lahir, terutama bayi yang kekurangan vitamin D.
      Gejala yang mungkin timbul akibat ISPA antara lain batuk, pilek, serta demam. Tak jarang juga bayi mengalami muntah dan diare. Semakin cepat ditangani, bayi bisa pulih seperti sedia kala.

      Menurut sebuah penelitian, di usia tiga bulan bayi yang kekurangan vitamin D, beresiko dua kali lebih besar menderita ISPA. " Kaitan antara vitamin D dan nafas menciut bisa menjadi gejala penyakit saluran napas, bukan cuma asma tapi juga ISPA," kata Dr.Carlos Camargo, peneliti yang melakukan riset mengenai ISPA pada bayi.
      Ia mengatakan meski vitamin D sering dikatikan dengan kesehatan tulang, namun vitamin ini sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
      Dalam penelitian yang dilakukan Camargo diketahui anak yang lahir dari ibu yang cukup vitamin D selama kehamilan lebih jarang mengalami batuk dan nafas berbunyi dibanding bayi dari ibu yang kekurangan vitamin D. Penelitian ini dilakukan terhadap 922 anak yang mengambil bagian dalam New Zealand Asthma and Allergy Cohort Study.

      sumber : kompas.com

      Amankah Bayi Baru Lahir Tidur Tengkurap?

      Aktivitas bayi yang baru lahir memang lebih banyak diisi dengan tidur karena tidur sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Kebanyakan bayi akan tertidur lebih nyenyak dalam posisi tengkurap, namun posisi ini masih jadi perdebatan.

      Pendapat yang pro menyebutkan dalam posisi tidur tengkurap bayi akan lebih nyenyak, nyaman, serta gerak pernapasannya lebih baik. Tidur dengan posisi bertumpu pada perut ini juga dianggap membuat bayi serasa dalam dekapan ibunya.

      Di lain pihak para ahli mengatakan sebaiknya bayi tidur dalam posisi telentang paling tidak sampai ia berusia 4 bulan. Mengapa? Sebuah penelitian mengungkapkan bayi yang tidur dalam posisi tengkurap lebih sering mengalami SIDS (sudden infant death syndrome) atau sindroma kematian mendadak pada bayi. SIDS sendiri paling banyak dialami bayi berusia 2-4 bulan.

      Mencegah terjadinya SIDS merupakan alasan utama dari para ahli agar bayi tidur dalam posisi terlentang atau miring. Sejak American Academy of Pediatrics mengampanyekan tidur telentang untuk bayi, angka SIDS memang turun hingga 50 persen.

      Penelitian tahun 2003 yang dimuat dalam Archieves of Pediatrics and Adolescent Medicine juga menemukan manfaat lain dari tidur telentang, yakni menekan risiko infeksi telinga, demam dan gangguan pada hidung.

      Sumber : babycenter

      Susu Formula Dapat Memicu Obesitas

      Air Susu Ibu (ASI) memiliki kandungan protein yang lebih rendah jika dibandingkan dengan susu formula. Namun demikian, asupan protein dari susu formula yang dicerna oleh bayi berisiko menjadikan bayi-bayi tersebut mengalami obesitas. Demikian hal tersebut diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam sebuah jurnal kesehatan di Amerika Serikat.

      Dalam penelitian yang melibatkan sekitar 1000 bayi tersebut, para peneliti menyarankan agar produsen susu untuk menurunkan kadar protein yang terdapat dalam produk susu formulanya. Hal tersebut bertujuan untuk menekan tingkat obesitas pada bayi , seperti yang dialami beberapa negara Eropa dan Amerika. “Bayi yang memiliki badan yang terlampau gemuk juga kurang baik. Obesitas dapat menghambat beberapa aktivitas yang mendukung tumbuh kembang pada bayi” kata Prof. Berthold Koletzko, yang memimpin studi tersebut.
      Profesor asal Universitas Munich, Jerman itu menjelaskan bahwa penelitian ini mendukung pemberian ASI Ekslusif pada bayi. “Karena biar bagaimanapun, ASI Ekslusif jauh lebih bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi Anda, setidaknya untuk jangka waktu yang lama,” jelasnya.
      Penelitian ini dilakukan di sejumlah negara Eropa seperti Belgia, Italia, Jerman, Polandia dan Spanyol dalam kurun waktu dua tahun. Pada penelitian tersebut, bayi-bayi itu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, diberi susu formula yang mengandung protein lebih sedikit, yakni sekitar 2 gram. Sedangkan kelompok yang satu lagi diberi susu formula yang proteinnya lebih tinggi, sekitar 3-4 gram.
      Dampak pemberian susu formula itu baru tampak setelah bayi-bayi tersebut menginjak usia dua tahunan. Tidak ada perbedaan tinggi badan diantara bayi-bayi itu. Semuanya relatif sama. Yang membedakan bayi-bayi tersebut adalah berat badannya. Bayi yang diberi susu berprotein lebih tinggi ternyata memiliki berat yang lebih besar pula. “Hal tersebut sekaligus menepis anggapan susu formula dapat menambah tinggi badan anak-anak,” kata Koletzko.(BBC/har)

      6 Cara Mudah Mengembangkan Otak Bayi

      Tahukah Anda bahwa bagi bayi, orangtualah mainan terbaiknya? Interaksi orangtua dengan si kecil akan mengalahkan mainan mahal jenis apapun dalam menunjang perkembangan otaknya. Ada 6 cara mudah mengembangkan otak bayi.

      Otak bayi mulai tumbuh dan berkembang sejak usia kandungan ibu menginjak delapan minggu. Susunan saraf pusat atau otak merupakan organ yang pertama kali terbentuk. Pada awalnya, sekitar hari ke-16 usia kehamilan, terbentuk lempeng saraf (neural plate) yang kemudian akan menggulung membentuk tabung saraf (neural tube) pada hari ke-22.

      Selanjutnya, sel-sel saraf mulai diproduksi. Menginjak hari ke-35 (sekitar minggu kelima), cikal bakal otak besar di ujung tabung saraf mulai terlihat. Dari sini, lalu terbentuk batang otak, otak kecil, dan bagian-bagian lainnya. Mulai usia kehamilan delapan minggu, otak dan sel-sel saraf tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada trimester ketiga.

      Hal terpenting yang bisa orangtua lakukan untuk si kecil adalah menghabiskan banyak waktu bersama. Ini yang bisa dilakukan orangtua:


      1. Tertawa
      Dengan mengajak si kecil tertawa, orangtua akan belajar mengenali apa yang menurut dia lucu dan disukainya. Anak juga akan belajar apa yang membuat orangtuanya tertawa.

      2. Berbicara

      Ini adalah cara terbaik untuk mengasah kemampuan verbalnya.

      3. Bernyanyi
      Si kecil akan senang jika orangtua bernyanyi untuknya. Cara ini juga efektif untuk menambah perbendaharaan katanya.

      4. Memeluk
      Bayi membutuhkan pelukan untuk merasakan rasa sayang orangtuanya.

      5. Membaca
      Dengan membaca, orangtua membantu mengasah kemampuan verbalnya.

      6. Bermain
      Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa senang dan bahagia bersama antara anak dan orangtuanya.

      Fakta atau Mitos?

      Ketika lahir, otak bayi sudah berkembang sempurna, sama seperti jantung dan perutnya.
      Jawabannya Mitos. Sel-sel otak memang terbentuk sebelum ia lahir tetapi sel-sel itu terkoneksi secara bertahap setelah lahir.

      Perkembangan otak anak tergantung pada gen orangtua.

      Jawabannya Mitos. Perkembangan otak anak dipengaruhi oleh pengalaman dan interaksi si kecil dengan lingkungannya. Kondisi lingkungan yang baik memiliki peranan lebih besar dalam memengaruhi masa depan anak ketimbang faktor genetik.

      DVD bahasa justru dapat mengurangi kosakata anak-anak berusia di bawah tiga tahun.
      Jawabannya Fakta. Menurut penulis buku Brain Rules: 12 Principles for Surviving and Thriving at Work, Home and School, Dr. John Medina, kosakata anak akan bertambah jika terus diajak bicara oleh ibunya dari waktu ke waktu. Kata-kata yang orangtua gunakan ketika berbicara dengan si kecil dapat meningkatkan kosakata dan tingkat intelegensinya.

      Bayi tidak mengerti perkataan orangtuanya jadi tidak perlu mengajaknya berbincang.
      Jawabannya Mitos. Justru dengan mengajaknya bicara sejak dini, orangtua membantu si kecil untuk belajar bicara.

      sumber

      Artikel lainnya : 
      - Fakta Unik Mengenai Orgasme Wanita
      - Tips Sukses jalani kehamilan dan persalinan
      - Amankah Bayi Baru Lahir Tidur Tengkurap?
      - Kurang Vitamin D, Bayi Rentan ISPA
      Return top