Tampilkan postingan dengan label Gigi dan Mulut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gigi dan Mulut. Tampilkan semua postingan

Bau Mulut (Halitosis)

Defenisi
Halitosis adalah istilah yang digunakan untuk bau mulut, merupakan masalah yang sering dialami banyak orang dan menjadi hal yang dianggap memalukan.


Penyebab
Bau mulut timbul karena adanya kandungan sulfur dalam napas. Halitosis dapat disebabkan oleh banyak hal, yaitu :

1. Kebersihan mulut yang buruk, sehingga jumlah bakteri sangat banyak dalam mulut dan di permukaan lidah. Tanpa pembersihan mulut yang baik, sisa makanan akan tertinggal dalam mulut dan menjadi lingkungan yang cocok untuk bakteri berkembang biak yang akan menyebabkan bau pada mulut. Selain itu, sisa makanan yang menempel pada gigi, gusi, dan lidah akan menyebabkan gingivitis (radang gusi) dan gigi berlubang, sehingga akan meningkatkan bau mulut dan rasa yang tidak enak di dalam mulut.
Gambar : Buruknya kebersihan mulut dapat menyebabkan halitosis  

2. Pembersihan gigi tiruan yang kurang baik .Gigi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik menyebabkan penumpukan sisa makanan dan bakteri pada permukaan gigi tiruan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.
3. Penyakit gusi atau jaringan periodontal (jaringan penyangga gigi).
4. Penyakit sistemik. Bau mulut dapat merupakan salah satu gejala dari penyakit tertentu, misalnya infeksi saluran pernapasan, gangguan pencernaan, diabetes, atau kelainan pada hati.
5. Xerostomia (mulut kering).
6. Pemakaian beberapa obat-obatan tertentu dapat menyebabkan mulut menjadi kering, terutama obat-obatan untuk mengatasi depresi dan tekanan darah tinggi. Xerostomia juga dapat disebabkan oleh kelainan pada kelenjar ludah sehingga produksi ludah menurun. Selain itu, kebiasaan bernapas lewat mulut juga dapat menyebabkan mulut cenderung menjadi lebih kering.
7. Merokok.

Perawatan 

1. Sikat gigi dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
2. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.
3. Pembersihan permukaan lidah secara teratur. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sikat gigi yang lembut atau kassa.
4. Pemakaian obat kumur anti bakteri untuk mengurangi pertumbuhan bakteri dalam mulut, misalnya obat kumur yang mengandung chlorhexidine. Lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi Anda dalam penggunaan obat kumur tersebut.
5. Scaling (pembersihan karang gigi).
6. Perbaikan dan penambalan gigi-gigi yang berlubang.
7. Berhenti merokok
8. Pada kasus-kasus xerostomia tertentu, dokter gigi mungkin akan memberikan saliva buatan. Perbanyak minum air putih dan konsumsi sayuran serta buah-buahan.
9. Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk kontrol rutin dan pembersihan.
10. Lakukan konsultasi dengan dokter bila halitosis berkaitan dengan penyakit sistemik.


Oleh : Drg. Martha Mozartha (klikdokter)

Abrasi Gigi

Definisi
Merupakan keadaan abnormal di mana ada lapisan gigi yaitu email yang hilang dan terkikis, atau terkadang hingga lapisan yang lebih dalam dari email yaitu dentin.


Penyebab

Abrasi gigi disebabkan oleh gaya friksi (gesekan) langsung antara gigi dan objek eksternal, atau karena gaya friksi antara bagian gigi yang berkontak dengan benda abrasif.

Abrasi dapat terjadi dari :
1. Cara atau teknik menyikat gigi yang tidak tepat, 
2. Kebiasan buruk seperti menggigit pensil, 
3. Mengunyah tembakau, 
4. Kebiasaan menggunakan tusuk gigi yang berlebihan diantara gigi, 
5. Penggunaan gigi tiruan lepasan yang menggunakan cengkeram.
 
    Abrasi yang disebabkan oleh penyikatan gigi dengan arah horizontal dan dengan penekanan berlebihan adalah bentuk yang paling sering ditemukan.

    Gambaran klinis

    Biasanya terlihat sebagai cekungan tajam di daerah sepertiga bawah mahkota gigi, di dekat gusi, dengan takikan berbentuk V pada bagian gingiva (gusi) dari aspek fasial gigi. Bila abrasi terjadi akibat penggunaan tusuk gigi, celah atau takikan ini dapat terjadi di celah gigi. Gigi yang paling sering terkena adalah gigi premolar dan kaninus (taring).

    Selain mengganggu penampilan, abrasi gigi dapat menyebabkan gigi menjadi hipersensitif. Pada sebagian orang, di daerah tersebut akan terasa ngilu bila terkena minuman dingin atau bila ada hembusan angin.

    Perawatan
    Perawatan untuk gigi abrasi tergantung pada keparahannya. Tidak semua keadaan abrasi membutuhkan perawatan. Bila jaringan gigi yang hilang masih sangat sedikit namun terasa keluhan seperti ngilu atau sensitif, dokter gigi akan memberikan perawatan fluor yang dapat digunakan sendiri oleh pasien di rumah, bisa dalam bentuk gel atau obat kumur. Atau bisa berupa fluor yang dioleskan langsung pada gigi oleh dokter gigi.

    Bila jaringan keras gigi sudah banyak yang hilang seperti gambar di atas, dapat dilakukan penambalan dengan bahan tambal sewarna gigi seperti resin komposit. Dokter gigi juga memberikan semacam pernis yang mengandung fluor untuk menutupi bagian tersebut, sehingga rasa ngilu akan berkurang dan hilang.

    Pemilihan pasta gigi yang tepat juga dapat memberi dampak yang signifikan terhadap berkurangnya rasa ngilu. Dari penelitian diketahui bahwa pasta gigi yang mengandung potassium sulfat dapat menutup tubuli dentin sehingga rangsang dari luar dapat dihambat.
    Oleh : Drg. Martha Mozartha (klikdokter)

    Mencegah Gigi Berlubang

    Masalah gigi merupakan sebuah masalah serius yang perlu diperhatikan. Masalah kesehatan gigi adalah masalah yang tidak bisa dianggap sepele. Mengapa? Karena kita tahu bahwa rasa sakit akibat gigi yang rusak, gigi berlubang maupun penyakit gigi lainnya sangat sakit sekali. Saraf-saraf gigi sangat berkaitan erat dengan saraf-saraf pusat, seperti saraf otak/kepala dan saraf mata. Sehingga bila ada yang sakit gigi, kepala terasa sakit dan mata terasa mau copot.
    Untuk mencegah gigi berlubang, di bawah ini beberapa langkah dan kebiasaan yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan, diantaranya :

    1. Periksakan kesehatan gigi dan gusi Anda secara rutin pada dokter spesialis gigi dan gusi.
    Pemeriksaan kesehatan gigi dan gusi kepada dokter spesialis gigi dan gusi adalah cara efektif dan cara terbaik untuk mencegah penyakit seputar gigi dan gusi. Lakukan pemeriksaan ini minimal 3 bulan sekali. Konsultasikan dan bertanyalah pada dokter ahli gigi tentang penyebab, pencegahan dan pengobatan darurat bila anda terserang sakit gigi.
    2. Kurangi mengkonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kandungan gula sangat tinggi.
    Beberapa makanan yang dapat menyebabkan gigi berlubang adalah makanan yang memiliki kandungan gula berlebih. Untuk itu, kurangi makanan dan minuman seperti sirup, permen, coklat, soda dan makanan serta minuman manis lainnya yang mengandung kadar gula tinggi.
    3. Hendaknya Anda menggosok gigi secara teratur.
    Salah satu cara termudah untuk mencegah kerusakan gigi, bau mulut dan penyakit gusi adalah dengan menyikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Biasakan untuk menggosok gigi sebelum dan sesudah tidur, setiap habis makan, juga setiap habis makan permen maupun coklat. Gunakan pasta gigi standar, minimal yang mengandung fluoride. Gantilah sikat gigi Anda minimal 3 bulan sekali agar tetap aman pada saat menyikat gigi terutama untuk menghindari luka pada gusi.
    4. Hendaknya Anda membersihkan sisa makanan pada sela-sela gigi (floss) minimal sehari sekali.
    Gunakan kaca untuk memudahkan Anda melihat sisa-sisa makanan yang terselip diantara gigi. Anda bisa menggunakan tusuk gigi yang higienis dan tidak terlalu tajam untuk membersihkan sisa-sisa makanan diantara gigi. Lakukan dengan hati-hati agar tidak melukai permukaan gusi Anda.
    5. Konsumsi vitamin untuk merawat kesehatan gigi dan gusi Anda.
    Mengkonsumsi sejumlah vitamin terutama vitamin C dan D serta kalsium untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Selain anjuran untuk makan dan minum yang menyehatkan, Anda perlu memberikan tambahan kalsium dan vitamin terutama vitamin K dan D untuk membantu proses penyerapan mineral yang membantu kesehatan gigi, mulut dan gusi.

    sumber : www.infogigi.com

    Rajin Gosok Gigi, Paru-paru Lebih Sehat

    Rajin gosok gigi ternyata tidak hanya menjamin kesehatan mulut. Penelitian menunjukkan, gigi dan gusi yang sehat dapat menurunkan risiko pneumonia atau radang paru. Sebuah riset menunjukkan, kesehatan gusi dapat memengaruhi kesehatan sistem pernapasan.
    Dalam riset yang dipublikasi Journal of Periodontology, kesehatan periodontal, yang berhubungan dengan gusi dan struktur penyokong gigi lainnya, berperan dalam sistem pernapasan yang sehat. 
    Penyakit periodontal dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan, seperti penyakit paru-paru kronis (Chronic Obstructive Pulmonary Disease/COPD) dan radang paru-paru (pneumonia).

    Studi ini melibatkan 200 relawan yang berusia antara 20 hingga 60 tahun. Setengah dari relawan adalah pasien yang dirawat karena penyakit pernapasan, seperti pneumonia, COPD, atau bronkitis akut. Setengah relawan lainnya adalah orang-orang sehat tanpa sejarah penyakit pernapasan.
    Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan penyakit pernapasan memiliki kesehatan periodontal yang lebih buruk daripada relawan yang sehat. Hal ini merupakan petunjuk awal hubungan antara penyakit pernapasan dengan penyakit periodontal.
    Hal itu membuat para peneliti menduga keberadaan patogen di mulut yang berhubungan dengan penyakit periodontal kemungkinan meningkatkan risiko perkembangan penyakit pernapasan. Namun, para peneliti menegaskan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami kaitan ini.
    "Penyakit paru-paru dapat sangat melumpuhkan dan melemahkan. Melalui kerjasama dengan dokter gigi atau periodontis, Anda bisa mencegah atau menghentikan perkembangan penyakit seperti pneumonia atau COPD," kata Donald S. Clem, presiden American Academy of Periodontology. Clem juga menjelaskan kalau studi ini memberikan contoh lain tentang peranan kesehatan periodontal dalam menjaga sistem lain di dalam tubuh.
    Clem menekankan pentingnya perawatan mulut dengan rutin untuk membantu pencegahan penyakit periodontal. Penyakit periodontal meliputi penyakit radang kronis yang memengaruhi jaringan gusi dan struktur lain yang menyokong gigi.
    "Untuk merawat kesehatan periodontal Anda dengan baik, perlu sikat gigi tiap hari. Anda seharusnya juga melakukan pemeriksaan menyeluruh setiap tahun," ujar Clem. (ScienceDaily)

    Cara Mengatasi Bau Mulut

    Pernah mengalami masalah dengan bau mulut? Pastinya membuat anda kurang percaya diri kan! Apalagi saat bulan puasa seperti sekarang. Walau bau mulut saat puasa bernilai pahala, tapi tetap saja cukup risih.

    Sebenarnya apa penyebab bau mulut?

    Bau mulut (halitosis) dapat muncul akibat tidak teraturnya kegiatan membersihkan gigi. Bisa juga merupakan pertanda adanya masalah kesehatan serius, seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Sedangkan penyakit gigi dan mulut penyebab napas tak sedap di antaranya gigi berlubang, radang gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis. Bau mulut juga bisa muncul gara-gara makanan yang anda konsumsi dan kebiasaan tidak sehat lain, seperti merokok.

    Bagaimana cara menyembuhkan bau mulut?

    Cara paling mudah untuk menghilangkan bau mulut selama berpuasa tentu saja rajin membersihkan gigi, terutama setelah makan sahur. Karena setelah 30 menit tak makan, keasaman mulut akan meningkat karena sisa asam tidak diangkat. Selain dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, berikut beberapa tips mengatasi bau mulut:
    • Perbanyak konsumsi air putih.
    • Perbanyak konsumsi buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkuang dan wortel.
    • Stop merokok dan minum alkohol.
    • Periksa ke dokter gigi anda minimal enam bulan sekali.
    Berikut cara tambahan untuk mengobati bau mulut secara alami:

    Bahan:
    - Cengkih (3-5 biji)
    - Air (secukupnya)

    Pemakaian:
    Ambil 3-5 biji bunga cengkih. Seduh dengan air secukupnya kurang lebih 5 menit, lalu dinginkan. Gunakan air ini untuk berkumur.

    Semoga semua tips untuk mengatasi dan menghilangkan bau mulut diatas bisa bermanfaat bagi anda yang mengalami bau mulut tidak sedap.

    Cara Mengatasi Karang Gigi

    Karang gigi (Plak) adalah kerak bakteri yang berupa lapisan tidak berwarna dan lengket (kadang mengeras) yang terbentuk diantara pertemuan gigi dengan gusi. Plak ini menyebabkan pembusukan dan penyakit pada gusi.

    Pada umumnya Karang gigi terletak di tepi gusi (supragingival), bisa juga masuk ke celah antara gigi dan gusi (subgingival). Biasanya seperti karang berwarna putih-kuning sampai ada yang kuning kehijauan.
    Pembentukan karang gigi (dental calculus) memang dapat dicegah, karena pada dasarnya kalkulus adalah plak (kotoran gigi) yang mengeras karena adanya mineral yang mengendap yang berasal dari cairan mulut dan makanan/minuman. Jadi bila anda membersihkan gigi dengan benar dan teratur, terutama di sela-sela gigi, maka plak akan bersih sebelum terlanjur mengeras. 

    Tips mengurangi terbentuknya karang gigi :

    Pertama adalah dengan rajin menjaga kebersihan gigi, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari secara benar dimana semua bagian-bagian gigi tersikat bersih. Juga jangan lupa untuk menggosok gusi dengan lembut perlahan-lahan. Untuk gusi rahang atas, gerakan sikat gigi dari atas ke bawah, dan untuk gusi rahang bawah gerakan sikat gigi dari bawah ke atas.

    Selain cara mengurangi pembentukan karang gigi diatas, berikut ini saya akan memberikan tips mengatasi karang gigi  secara alami, adapun caranya sebagai berkut:

    Bahan:
    - Biji Asam Jawa (secukupnya).

    Pemakaian: 
    Sangrai (goreng tanpa minyak) biji asam jawa tersebut, kemudian haluskan dengan cara ditumbuk atau di blender. Gosokkan biji asam jawa yang sudah halus tersebut pada gigi yang terdapat karangnya menggunakan kapas atau sikat gigi.

    Selain Tips dan cara mengatasi karang gigi diatas, usahankan anda mengunjungi dokter gigi secara berkala.

    Mudah-mudahan obat alami untuk mengatasi karang gigi tersebut bisa bermanfaat untuk anda!

    Tips Agar Gigi Putih dan Sehat

    Tips Kesehatan - Jakarta, Warna gigi kita yang sesungguhnya adalah putih. Namun dengan banyaknya zat-zat makanan yang melewati gigi juga oleh faktor usia, sehingga warna gigi tak bisa bertahan putih selamanya. Itulah yang semestinya kita jaga. Jika Anda bermasalah dengan tampilan gigi, jangan khawatir karena sekarang ada banyak cara untuk mengobati dan mengatasinya. Berikut ini ada beberapa Tips/ Cara Agar Gigi Putih dan Sehat :

    1. Cara mudah dan sederhana untuk merawat gigi tetap putih adalah menggosok gigi tiga kali sehari dan setiap selesai makan. Namun hati-hati dalam menyikat gigi. Jangan terlalu keras karena itu malah bisa membuat gigi abrasi dan rusak. Lebih bagusnya gunakan sikat gigi elektrik dan atur waktu menyikat gigi selama dua menit.

    2. Strawberry adalah buah pemutih gigi yang sangat spesial. Caranya mudah. Hancurkan saja strawberry kemudian tempelkan pada seluruh gigi anda dengan menggunakan jari. Diamkan selama satu sampai dua menit. Setelah itu gosoklah gigi dengan menyeluruh sampai bersih.

    3. Gunakan pasta gigi yang berperan sebagai pemutih. Biasanya model pasta gigi seperti ini banyak dijual di pasaran. Namun tentunya butuh waktu yang cukup lama dan perlakuan yang sangat intensif untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sekarang sebagian besar pasta gigi telah menggunakan enzim dan formula kimia sehingga anda tak perlu ragu untuk mengkonsumsi pasta gigi berpemutih.

    4. Rawatlah sebelum terlanjur menjadi rusak. Gunakan sedotan jika anda minum kopi, teh, minuman bersoda dan juga anggur merah. Dengan demikian, minuman tak mengenai gigi secara langsung. Minuman-minuman tersebut biasanya menjadi penyebab kerusakan gigi yang sangat kuat.

    5. Yang termudah dan tercepat namun membutuhkan biaya lebih adalah dengan cara bleaching atau pemutihan. Model perawatan gigi semacam ini banyak tersedia di klinik gigi dan klinik kecantikan. Perawatan semacam ini bisa bertahan selama dua hingga tiga tahun. Tapi tetap saja setelah di bleaching, anda harus menjaga makanan dan minuman yang dikonsumsi.

    6. Sejumlah zat bisa melekat di gigi anda dengan mudah. Oleh karena itu anda harus mecegah terbentuknya noda gigi atau plak. Gunakan brokoli, daun selada atau bayam untuk mencegahnya. Sayur-sayuran itu terbukti sangat manjur untuk urusan mencegah noda gigi.

    7. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang berperan sebagai pemutih gigi alami. Contohnya buah dan sayuran. Bahan-bahan alami yang cukup efektif untuk membersihkan gigi di antaranya: apel, wortel dan seledri. [bibbong/kaskus]



    Inilah Pengaruh Rokok Bagi Kesehatan Gigi dan Mulut Anda

    Tips Kesehatan, Jakarta - "Sampai saat ini saya masih tetap sehat-sehat saja, tidak ada keluhan”, itu mungkin “kata-kata pamungkas” yang sering dikatakan oleh para perokok untuk menjawab pertanyaan seputar merokok dan dampak negatifnya.

    Menurut mereka “merokok itu bagaikan makan cabe”, jika tidak ada rokok, rasanya hambar. Jadi harus ada rokok setiap saat untuk diisap, apalagi setelah makan, rokok “wajib” dan “harus” ada. Rokok yang diisap oleh seseorang mutlak melalui mulut, berkontak dengan gigi dan jaringan lunak (mukosa) rongga mulut sehingga dapat dipastikan rokok mempunyai pengaruh terhadap gigi dan mulut anda, karena bagian ini (gigi dan mulut) adalah yang pertama terkena paparan asap rokok.
    Lalu apa pengaruh rokok pada gigi dan mulut?

    Merokok telah lama dikaitkan dengan resiko penyakit jantung, stroke, diabetes yang semakin buruk, penyakit pernafasan, dan bayi dengan berat lahir yang rendah. Jika berbicara tentang kesehatan gigi maka merokok merupakan penyebab utama “tanggal”nya gigi/kehilangan gigi serta penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis). Resiko gigi tanggal akibat rokok juga bisa anda baca disini. “Tanggal”nya gigi adalah akhir riwayat perjalanan hidup dari sebuah gigi, suatu proses yang tidak pernah bisa sama sekali untuk dikembalikan.

    Efek buruk rokok terhadap gigi dan mulut dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1. Bau mulut
    Ya,merokok dapat menyebabkan timbulnya bau mulut (istilah medisnya halitosis). Ini tidak dapat diatasi dengan menyikat gigi atau menggunakan obat kumur. Jika anda adalah seorang perokok maka siapapun yang ada di dekat wajah anda pasti tahu bahwa anda adalah seorang perokok.

    2. Mengubah warna gigi (menimbulkan staining)
    Staining adalah perubahan warna yang terjadi pada gigi. Jika anda sering merokok, maka bersiap-siaplah untuk menghadapi kenyataan bahwa warna gigi anda akan berubah. Gigiyang tadinya berwarna putih, maka akan menjadi lebih “kuning”. Jika anda merokok dalam waktu yang lebih lama lagi, mungkin selama beberapa tahun, maka warna gigi anda akan berubah menjadi “cokelat”. Tentu akan sangat mengganggu estetik atau penampilan anda.

    3. Tartar lebih mudah berkembang
    Tartar atau yang biasa disebut kalkulus adalah plak berisi bakteri yang telah mengalami pengapuran atau kalsifikasi dan kadang menempel pada permukaan gigi anda. Tartar jika tidak dihilangkan dapat menyebabkan penyakit jaringan pendukung gigi (periodontitis). Tartar banyak ditemukan pada perokok.

    4. Mempengaruhi perlekatan tulang dan jaringan lunak pada gigi
    Jika dalam mulut seorang perokok terdapat gusi yang turun (receeding gums), maka aktivitas merokok akan memperparah keadaan tersebut yang akan menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan panas atau dingin karena terbukanya sebagian dentin.

    5. Menunda proses penyembuhan
    Merokok dapat menunda penyembuhan jaringan lunak rongga mulut anda karenarokok mengurangi pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan gusi.

    6. Menyebabkan penyakit periodontal (periodontitis)
    Periodontitis adalahPenyakit radang kronis yang terjadi akibat aktivitas plak bakteri, yang diawali oleh timbulnya radang pada gusi dan berlanjut hingga terbentuknya poket gigi, kehilangan perlekatan tulang dan berakhir pada “tanggal”nya gigi. Perokok mempunyai resiko yang besar untuk perkembangan penyakit periodontal menjadi lebih parah dibandingkan dengan bukan perokok. Ini dikaitkan dengan lemahnya mekanisme pertahanan tubuh para perokok sehingga lebih rawan terkena penyakit periodontal

    7. Resiko tinggi terhadap kanker rongga mulut
    Ini adalah resiko yang paling menakutkan dari efek merokok pada gigi dan mulut. Dimana diketahui bahwa para perokok mempunyai resiko 6 kali lebih banyak menderita kanker rongga mulut. Ini dikaitkan dengan bahan kimia yang berjumlah sekitar 4.000 dalam sebatang rokok. Kanker rongga mulut yang biasa dialami oleh para perokok adalah kanker mulut, lidah, bibir, dan tenggorokan. Kebanyakan pasien dengan kanker rongga mulut meninggal dalam waktu 5 tahun, hal ini karena kanker rongga mulut ditemukan setelah dalam tahap lanjut dan telah berkembang.

    Jadi, masih maukah anda merokok?? [kaskus]

    Beberapa Obat Alami Penyembuh Sakit Gigi

    Tips Kesehatan, Jakarta - Sakit gigi merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi dan seringkali muncul tanpa gejala sebelumnya. Rasa sakitnya yang bervariasi mulai dari tajam, berdenyut, hingga konstan.

    Rasa sakit yang ditimbulkan sangat mengganggu. Belum lagi, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kerusakan gigi akan bertambah parah sehingga harus dicabut. Ada beberapa obat alami yang bisa Anda coba untuk meredakan sakit gigi.

    Bawang putih
    Bawang putih efektif meredakan sakit gigi. Caranya, haluskan satu siung bawang putih dicampurkan dengan sedikit garam kasar kemudian tempatkan di area yang sakit. Sebagai tindakan pencegahan, kunyah satu siung bawang putih setiap pagi.

    Bawang merah
    Bawang merah mengandung komponen antibakteri. Mengonsumsi satu bawang merah setiap hari dengan cara mengunyah terbukti bisa melindungi dari berbagai gangguan gigi. Mengunyah bawang merah selama 3 menit cukup untuk membunuh semua kuman di mulut. Dan Anda bisa meredakan gigi yang sedang sakit dengan cara menempatkan sepotong kecil bawang merah di area gigi atau gusi yang sakit.

    Jeruk Limau
    Jeruk limau, sebagai sumber yang kaya vitamin C, sangat bermanfaat mempertahankan kesehatan gigi dan tulang di bagian tubuh lainnya. Jeruk limau dinyatakan bisa mencegah gigi berlubang dan gigi tanggal, pembentukan plak gigi, sakit gigi, dan perdarahan pada gusi.

    Minyak Cengkeh
    Cengkeh efektif meredakan sakit gigi, juga mengurangi infeksi karena mengandung antiseptik. Caranya, oleskan minyak cengkeh ke lubang gigi yang mengalami kerusakan.

    Tepung lada
    Campuran sedikit tepung lada dengan 1/4 sendok teh garam sangat bagus untuk menjaga kebersihan gigi. Jika digunakan secara teratur setiap hari bisa mencegah gigi berlubang, nafas bau, gusi berdarah, sakit gusi, dan sakit gigi. Untuk meredakan sakit gigi, Anda bisa menempatkan campuran tepung lada dan minyak cengkeh ke dalam lubang gigi.

    Semoga Bermanfaat.. [asephd]

    Kawat Gigi, Cegah Masalah Gigi Hingga Jantung

    Tips Kesehatan, Jakarta - Kawat gigi atau behel bukan sekadar aksesori atau pajangan di mulut. Kawat gigi ternyata bisa mencegah berbagai keluhan di area mulut bahkan di organ vital tubuh lainnya akibat susunan gigi yang tidak benar.

    Dulu, mengenakan kawat gigi dianggap aneh dan kuno. Banyak cerita tidak enak mengenai alat bantu ortodontis ini, mulai dari rasa tidak nyaman hingga emoh diolok-olok teman. Karena itu, kawat gigi yang juga dikenal dengan istilah bracket ini merupakan benda yang sebisa mungkin dihindari oleh orang-orang dengan susunan gigi amburadul.

    Namun, anggapan tersebut berubah setelah Tom Cruise, artis Holywood, mengenakan Iuntuk merapikan susunan giginya. Banyak orang mengenakan bracket sekadar untuk penampilan. Padahal, bracket tentu saja memiliki fungsi yang lebih esensial, berkaitan dengan kesehatan gigi.

    Dijelaskan oleh Drg. Aditya Pribadi, Sp.Ort, ahli gigi dari RS Mitra Keluarga Bekasi, fungsi utama bracket adalah memperbaiki susunan gigi dengan cara menarik secara perlahan dan bertahap agar susunan gigi rapi seperti yang diinginkan. Jika susunan gigi sudah benar, orang tersebut lebih mudah mengunyah makanan.

    "Gigi yang tidak rata mempersulit proses mengunyah dan makanan yang dikunyah pun tidak benar-benar lumat. Nah, bagi orang yang pencernaannya sensitif, makanan yang tidak benar-benar hancur tadi bisa menjadi masalah," tutur Drg. Aditya.

    Memicu stroke
    Urusan kerapihan gigi ini tidak bisa dianggap sepele. Tidak hanya bisa mengganggu pencernaan, tapi juga bisa menimbulkan akibat ke seluruh tubuh.
    Tidak percaya? Susunan gigi yang amburadul membuat sela-sela gigi susah dibersihkan. Akibatnya gigi gampang berlubang, keropos, timbul plak, gusi mudah berdarah, hingga menimbulkan aroma tidak sedap dari mulut.

    Kuman-kuman yang bersarang di gigi juga bisa mengganggu kesehatan gusi dan saraf. Beberapa referensi medis bahkan menyebutkan jika kuman gigi dibiarkan, bisa merembet ke jantung bahkan bisa memicu terjadinya stroke!

    Kawat gigi, lanjut Drg. Aditya, merupakan solusi untuk memperbaiki susunan gigi tersebut. Susunan gigi yang tergolong susah dikoreksi seperti gigi tonggos pun bisa dibenahi dengan kawat gigi. "Ambil contoh pemain bola Ronaldinho, jika ia mau, giginya bisa dibenahi dengan kawat gigi," ucapnya.

    Rajin periksa
    Hanya saja, untuk mengenakan kawat gigi tak semudah yang diduga orang kebanyakan. "Memasang kawat gigi ada prosesnya. Mulai dari pemeriksaan gigi, foto susunan gigi, hingga membuat cetakan gigi pasien agar mudah diketahui bagian mana saja yang harus dibenahi," kata Drg. Yulia Rachma, Sp.Perio, ahli tulang dan penyangga gigi dari Klinik Matra Medika Kebon Jeruk, Jakarta.

    Lebih lanjut lagi, jika ada masalah pada gigi dan gusi sebaiknya ditangani terlebih dahulu sebelum memakai kawat gigi. "Kalau tidak nanti susah disembuhkan karena keburu terhalang kawat gigi," imbuhnya.

    Pemeriksaan foto rontgen diperlukan untuk mengetahui susunan awal gigi orang tersebut, apakah ada gigi yang perlu dicabut atau tidak. "Karena bisa jadi ada orang yang giginya besar tapi ruang di gusinya kecil, sehingga gigi lain perlu 'dikorbankan' untuk memberi ruang pada gigi yang hendak dikoreksi letaknya. Jika ukuran gigi dan gusi sesuai, tak perlu ada 'tumbal' gigi lain," paparnya.

    Setelah mengenakan bracket, pasien tak langsung lolos dari klinik dokter gigi. Pemeriksaan rutin wajib dilakukan tiga atau empat minggu sekali. "Pemeriksaan ini sekaligus untuk menarik gigi secara bertahap. Kalau tidak ditarik, gigi tidak akan bergeser ke posisi yang diinginkan," ujar Drg. Aditya.

    Lamanya pemakaian kawat gigi bergantung pada kondisi dan seberapa besar posisi gigi yang harus dikoreksi. Semakin banyak gigi atau posisi yang harus ditarik, semakin lama pula waktu pemakaiannya. "Biasanya berkisar dua hingga tiga tahun, tapi bisa tambah lama atau cepat, tergantung pola hidup si pasien," sebutnya.

    Senyuman jutawan
    Meski terlihat menyiksa dan membutuhkan ketelatenan dalam merawatnya, hasil yang didapat bakal setimpal. "Banyak mantan pengguna bracket yang puas dengan bentuk dan fungsi gigi mereka setelah dikoreksi dengan kawat gigi," ungkap Drg. Aditya.

    Meski demikian, hak untuk mengenakan kawat gigi atau tidak tetap ada di tangan pasien. Jika pasien tidak mau mengenakan kawat gigi, ia harus benar-benar menjaga kebersihan giginya. "Nah, seringnya ada orang yang susunan giginya sudah benar ingin mengenakan kawat gigi untuk ikut tren. Kalau giginya sehat dan tidak ada masalah untuk apa kawat gigi?" imbuhnya.

    Harga bracket tergolong tidak murah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia, yang juga bergantung pada tempat pasien memasangnya. "Harga pemasangan dan perawatan kawat gigi tidak murah. Itu sebabnya senyum gigi kawat dikenal dengan sebutan senyum jutawan," ucap Drg. Yulia. [kompas]

    Kenali Perilaku Seks Wanita Dari Gigi

    Tips Kesehatan, Pangandaran - Senyuman ternyata tak hanya membuat diri seseorang jauh lebih menarik, tetapi juga memiliki pesan tertentu bagi lawan jenis. Konon, hasrat seksual kaum wanita bisa diprediksi dari bentuk gigi yang tampak saat mereka tertawa maupun senyum. Jadi, jika Anda seorang wanita yang suka tertawa, Anda perlu hati-hati karena orang di hadapan Anda bisa jadi sedang membaca rahasia Anda.


    Gigi kecil dan jarang-jarang

    Kualitas seks yang dimiliki wanita ini cenderung biasa-biasa saja, bahkan cenderung pasrah jika diajak berhubungan oleh pasangannya. Perangai yang tak mau mengalah membuatnya 'semau gue' dalam bercinta.

    Gigi sedang dan rata

    Wanita pemilik jenis gigi seperti ini selalu berorientasi pada kepuasan pasangannya. Ia sangat 'lihai' untuk urusan ranjang dan tahan lama dalam bercinta. Bagi kaum lelaki yang memiliki pasangan seperti ini harus pandai mengimbangi permainannya dan memiliki power lebih agar bisa saling memuaskan.

    Gigi besar dan jarang-jarang

    Tipe wanita ini seringkali mendominasi atau agresif dalam permainan ranjang. Sikap manja yang berlebihan dan terkadang dibuat-buat bisa jadi membuat pasangannya merasa kesal. Bahkan, jika hasrat seksualnya tak terpenuhi, ia seringkali marah-marah dan berusaha keras agar keinginannya terpenuhi. Pria yang memiliki pasangan bertipe ini hendaknya sabar menyikapi segala kelakuannya.

    Gigi maju ke depan

    Dalam urusan ranjang, wanita bertipe gigi seperti ini termasuk golongan wanita yang agresif, namun sangat penuntut dan mudah mengeluh. Kalau giginya kecil, biasanya masih bisa ditoleransi, artinya tidak terlalu 'memeras' suami. Namun, jika bentuk giginya besar-besar, ia mudah mengeluh bahkan mencaci-maki jika pasangannya tak mampu memuaskannya.

    Gigi gingsul

    Dalam urusan seks, wanita ini sangat pintar membahagiakan pasangannya dan sangat mengetahui apa yang diinginkan oleh pasangannya. Pada dasarnya, wanita yang memiliki gigi gingsul ini enak diajak bicara dan pengetahuannya luas, sehingga menjadi nilai plus tersendiri dalam berhubungan seks. Sikapnya yang agak kekanak-kanakan menambah rasa 'gemes' bagi pasangannya.

    Gigi tampak masuk ke dalam

    Sikap pendiam dan pemalu dari wanita bertipe ini membuat banyak kaum pria makin penasaran untuk 'membuka' dan memancing gairahnya. Sayangnya, wanita bertipe gigi seperti ini agak pasif, termasuk untuk urusan ranjang. Sehingga bagi si pasangan prianya harus memiliki kesabaran ekstra dan juga kemampuan untuk merangsang agar wanita ini menjadi aktif.

    Gigi kecil dan rancak

    Sifat wanita bertipe ini sangat menyenangkan dan mengutamakan keindahan, sehingga ia berusaha memberikan perhatian penuh terhadap pasangannya. Apalagi didukung dengan tipe wajah yang imut alias 'babyface' membuat pasangannya mabuk kepayang. Untuk urusan ranjang, wanita ini selalu dapat mengimbangi keinginan pasangannya.

    Nah, semoga uraian di atas bisa membantu Anda para pria untuk bisa mengenali perilaku seks pasangan Anda. Perlu diingat bahwa apa yang telah disampaikan di atas bukanlah suatu dalil atau teori yang paten, namun merupakan gambaran umum yang sering terjadi. Hal yang paling utama dalam pencapaian hubungan pasutri yang harmonis adalah perasaan kasih dan sayang, yang diimbangi dengan pengertian, keterbukaan dan kedewasaan. [kapanlagi]

    Bau Mulut Hilang Dengan Daun Sirih

    Bahan-bahan :


    - Daun Sirih segar 6 lembar
    - Air bersih 2 gelas
    Cara Pembuatan :


    Enam lembar daun sirih segar didihkan dalam 2 gelas air, hingga air tinggal 1 gelas. Larutan yang diperoleh (sebanyak 1 gelas) itulah yang dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati bau mulut.

    Aturan Pakai :


    Gunakan larutan yang diperoleh tadi untuk kumur-kumur. Lakukan secara teratur pada waktu sebelum dan sesudah tidur, dan setelah menggosok gigi.
    Return top