Waspadai Penyakit Legionnaire

Penyakit baru kini bermunculan kembali seperti yang baru-baru ini diberitakan di Bali mengenai wabah Legionella. Legionellosis merupakan suatu penyakit infeksi bakteri akut yang disebabkan oleh bakteri yang hidup di air hangat bersifat new emerging diseases atau istilah lainnya disebut dengan Legionnaire Disease.
Penyakit Legionnaire ini menyerang pada saluran pernafasan di paru-paru, namun tidak menular dari manusia ke manusia tetapi mudah menular melalui udara jika menghirup bakteri tersebut. Pada spesies ini dikenal secara keseluruhan telah mencapai 20 spesies dan penyebab Legionellosis adalah Legionella pneumophila.
  
Legionella pneumophila termasuk bakteri Gram negatif, yang memiliki bentuk seperti batang, tidak meragi D-glukosa, tidak mereduksi nitrat menjadi nitrit. Kelompok bakteri ini memiliki hidup yang subur dengan menempel pada pipa-pipa karet dan plastik yang telah berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 2-6 mg/l. Bakteri legionella dapat hidup pada suhu antara 5,7 derajat Celcius - 63 derajat Celcius serta hiudp subur pada suhu 30 derajat Celcius - 45 derajat Celcius.

      Penyakit Legionnaire menular pada manusia melalui aerosol di udara atau meminum air yang mengandung legionella melalui aspirasi air yang telah terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan pernafasan serta pengompresan luka dengan air yang juga telah terkontaminasi. Dan masa inkubasinya 1-10 hari. 

      Penyakit yang dinyatakan lebih berbahaya dari demam berdarah ini, mudah menyerang pada usia 65 tahun atau orang yang sudah lanjut usia yang umumnya memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan sangat rentan tekena penyakit Legionnaire. Biasanya, penyakit ini akan berkembang pada waktu 2-14 hari setelah terkena bakteri berbahaya tersebut.

      Legionella merupakan bakteri yang berkembang dan hidup di air laut, air tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara pada sistem pendingin udara dengan suhu sekitar 24 derajat Celsius, hotel, spa, kolam renang pemandian air panas, air tampungan pada sistem air panas di rumah-rumah, air mancur yang tidak terawat dengan baik, endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran, atau benda asing lainnya. Perlu diketahui juga bahwa bakteri jahat ini juga terdapat di peralatan rumah sakit seperti alat bantu pernafasan.

      Pada manusia yang telah terjangkit penyakit ini akan menimbulkan gejala awal seperti, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin serta demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celsius. Pada hari kedua dan ketiga tubuh akan terasa menggigil serta muncul batuk yang disertai lendir berdarah, sesak nafas, sakit dada, mudah lelah, kehilangan selera makan, mual, muntah dan merasa linglung. Kondisi tubuh yang terjangkit penyakit bakteri Legionella ini akan terlihat cepat menurun dan memburuk. Orang yang terjangkit penyakit Legionnaire ini telah terkena melalui bakteri yang terbawa oleh uap udara dari air hangat, lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan kemudian berkembang biak serta menimbulkan penyakit yang dapat menyebabkan peradangan paru-paru.

      Legionellosis sebenarnya sudah terjadi di negara Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1976. Pada kasus penyakit ini telah mengalami kematian sebanyak 29 orang. Di Australia sendiri telah beberapa kali mengalami wabah penyakit Legionnaire yang telah diketahui bahwa dalam kurun waktu 5 tahun telah terjadi belasan kali. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat di sejumlah tempat antara lain yang baru-baru ini diberitakan di Bali, dan itu pun bukan baru saja terjadi di tahun ini tetapi telah terjadi di tahun 1996, di daerah Karawaci Tangerang terjadi pada tahun 1999, serta masih terdapat di beberapa kota lainnya. Terdapat hasil survei di tahun 2001 melalui petugas air menara pada sistem pendingin di hotel-hotel Jakarta dan Denpasar telah ditemukan hampir sekitar 90 persen pernah terkena bakteri Legionella.

      Sampai saat ini, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan masih terus melakukan investigasi dan melakukan desinfektan pada lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat penularan terhadap wabah penyakit Legionnaire, untuk memastikan apakah memang betul penyakit tersebut telah menyebar di Indonesia khususnya Bali. Dan akan segera ditangani untuk mengantisipasi timbulnya penularan di berbagai daerah.

      Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Legionella ini, telah mencapai angka kematian yang lebih besar dibandingkan angka kematian penyebab demam berdarah. Untuk jumlah kematian penyebab bakteri Legionella sudah mencapai 30%, sedangkan pada infeksi demam berdarah lebih rendah yaitu dibawah 0,5%.

      Sebenarnya penyakit Legionnaire mudah diobati. Terdapat obat anti-biotik yang bisa membunuh bakteri tersebut. Namun obat tersebut sampai saat ini masih sulit untuk diperoleh, terlebih jika penyakit yang berbahaya ini sangat serius terutama jika terjadi kerusakan pada paru-paru bila bakteri Legionella telah masuk ke dalam saluran nafas.


Artikel lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Return top